Antara hidup dan mati. Itulah yang kini sedang dirasakan oleh Maura Lexi. Gadis itu tak mampu melawan derasnya air sungai yang mengalir ke muara. Semua itu karena saat ini dirinya saja sedang berusaha mengendalikan diri yang kacau. Batinnya saja tak mampu dikendalikan apalagi tubuhnya. Lalu bagaimana mungkin dia bisa selamat melawan arus yang deras sementara tubuhnya sulit untuk dikendalikan. Rasanya nyawa memang layak dikatakan seperti telur yang sudah berada di ujung tanduk. Siap untuk terjatuh dan hancur. Di saat yang bersamaan, pria bertopeng dengan jubah hitam itu tampak terus berlari. Mengayunkan langkah kakinya dengan kuat hingga akhirnya merayap di pohon besar dan melompat ke pohon lainnya. Sesekali dia menoleh ke arah derasnya arus sungai. Dari ketinggian, dia bisa melihat Mau