Dalam sebuah ruangan minimalis, tampak seorang gadis duduk di tepi ranjang. Gadis itu terus menundukkan wajahnya. Masih bingung dengan kondisi yang terjadi saat ini. Nyatanya semua kondisi tidak sejalan dengan arah pikirannya. Gadis itu adalah Maura Lexi. Ya... Saat ini Maura Lexi sudah kembali ke kamarnya. Namun hingga dini hari matanya belum bisa terpejam. Pikirannya masih berkelana. Merajuk memori satu persatu untuk menciptakan untaian kemungkinan. Namun rasanya semua itu hampir sama menemukan titik terang. d**a satupun memori yang bisa satu jalan dengan untaian pemikirannya. "Siapa dia sebenarnya? Apa dia memang Maxi De Luca yang asli? Tapi rasanya hati ini menolak. Tapi jika dia penyelundup, ke mana Maxi de Luca yang asli?" Gumamnya kemudian. Maura Lexi pun segera bangkit dari