"Saya hanya ingin mengajakmu kencan." Ucapan itu benar-benar terngiang di telinga Maura Lexi. Sungguh dia tak menyangka Maxi de Luca benar-benar mengajaknya kencan. Benarkan ini? Atau hanya khayalan? Bahkan kini gadis itu hanya bisa membiarkan pria yang dia anggap sebagai Maxi de Luca, pergi meninggalkannya sendirian di dalam ruangan. Entah kapan pria itu pergi, yang jelas saat ini Maura Lexi hanya menyadari pintu yang mulai bergerak menutup. "Kencan? Rasanya seperti mau gila," ucap gadis itu menekan dadanya yang berdebar sangat kuat. Membuat hingga sesak nafas. Entah karena terkejut atau karena perasaan yang terlalu berlebihan. Perasaan yang bahkan tak bisa dia pahami seperti apa. Dan debaran jantungnya segera kembali normal saat panggilan telepon menghentikannya dengan paksa dari