Kenapa Dia Selalu Salah Faham

1114 Kata
Hari ketiga saat pertama kali kumpulan anak-anak olimpiade itu diadakan. Rupanya Arya memimpin dan membimbing anak-anak kelas sepuluh di mana anak-anak itu nampaknya cukup mengerti dengan apa yang Arya bimbing pada mereka. Untuk pertama kalinya Arya juga bertemu dengan wanita yang baru ia lihat di sekolahnya padahal dia adalah wanita yang telah lama berada di sekolah itu, mungkin karena efek Arya yang terlalu menutup diri saat di sekolah sehingga ia tak mengenal teman satu angkatannya. "Ya ini adalah hari paling membosankan yang aku alami, bagaimana bisa aku memimpin kelompok kutu buku ini? ini terlihat tidak keren sama sekali, aku malah terlihat seperti orang yang nolep sekarang ditambah lagi aku belum ngirimin Lucy video Monas. Ya ampun aku bingung banget dah, bosen amat ya kalo bimbing doang kayak gini," ucap Arya yang kemudian meminta ijin untuk keluar terlebih dahulu karena ia merasa anak-anak itu cukup pintar sekalipun tidak ia ajarkan. "Oke, kakak mau keluar dulu, ya? kalian ngerti, kan?" ucap Arya saat ia meminta ijin untuk keluar kelas itu. "Emang dari tadi dia ngapain? perasaan gak ngapa-ngapain deh? dia malah gak guna, kan daritadi?" ucap salah seorang murid kelas sepuluh pada temannya sedikit pelan. "Dia keluar dari sini selamanya juga gak akan mengubah apapun, lagian dia benar-benar cuma bengong, kan dari tadi?" balas seseorang yang duduk di sampingnya. "Hey, aku denger ya sialan!" gumam Arya saat ia akan meninggalkan tempat itu. "Kayaknya kehidupan aku bener-bener berubah semenjak main aplikasi chat online itu deh. Banyak orang yang aku temuin sekarang kayaknya ini bakal bagus sih soalnya aku gak terlalu bosen lagi," ucap Arya yang berjalan melamun di lorong sekolahnya. Seseorang kemudian tak sengaja menabrak dirinya, seorang wanita yang cukup cantik dengan wajah Chinese serta bentuk tubuh yang cukup ideal dengan menguncir rambutnya dua bagian. Wanita itu malah terlihat seperti selebgram dengan jaket hitam yang ia kenakan. "Eh, maaf aku gak sengaja. Kamu gapapa, kan?" ucap wanita itu yang membuat Arya sedikit terkejut. "Ya ampun liat-liat dong kalo jalan, orang lagi bete juga," ucap Arya yang sebelumnya tidak tahu jika yang menabraknya barusan seorang wanita cantik. "Eh? siapa nih? kok kayak baru liat? cantik banget," gumam Arya terkejut karena ia baru kali ini melihat wanita itu disekolahnya. "Arya? ya ampun aku kirain siapa. Kamu gapapa, kan?" tanya wanita itu cukup ramah dan lembut. "Dia kenal aku? apa karena aku pernah juara biologi, ya? ternyata aku benar-benar terkenal juga di sekolah ini," gumam Arya yang nampak melamun menatap wanita itu. "Arya? kamu gapapa, kan?" tanya gadis itu lagi nampak khawatir. "Eh enggak, kok. Kamu kenal aku? aku kira kamu gak kenal aku," tanya Arya mengalihkan pandangannya karena ia cukup malu untuk menatap lama gadis itu. "Haha ya aku kenal dong, masa aku gak kenal sama temen SMP aku sendiri," ucap wanita itu yang membuat Arya kebingungan. "Hah? temen SMP? emang aku punya temen secantik kamu, ya? eh maksudnya emang aku punya temen kayak kamu, ya?" ucap Ary nampak panik karena ia keceplosan berbicara di depan gadis itu. "Hahaha aku sih yakin kamu pasti bakal lupa sama aku, padahal dulu kamu yang sering nolongin aku waktu SMP," ucap gadis itu yang membuat Arya semakin kebingungan. "Siapa sih? perasaan aku gak pernah nolong siapa-siapa deh, kamu siapa, sih?" tanya Arya semakin kebingungan. "Aku Angel, gadis yang sering kena bully waktu SMP. Kamu yang sering nolongin aku waktu itu. Gimana? penampilan aku sekarang? kamu pasti pangling, kan?" ucap gadis itu yang ternyata bernama Angel dan teman Arya semasa SMP. Arya benar-benar cukup terkejut dengan gadis yang ada di hadapannya. Arya juga memikirkan ulang bagaimana dulu penampilan Angel saat masih SMP. "Ah gila! yang bener aja woy! ini Angel? tunggu, Angel yang aku kenal perasaan kulitnya butek terus gendut pula, kenapa sekarang malah keliatan kayak artis Korea? ah aku bingung sama dunia ini, apa dia beneran Angel?" gumam Arya yang nampak ribet sendiri memikirkan bagaimana penampilan Angel dahulu. "Kamu kenapa? kok kayak yang lagi banyak beban gitu?" tanya Angel yang membuat Arya semakin bertanya-tanya. "Oh enggak kok, tapi maksudnya kamu Angel yang dulu sepatunya di lempar ke genteng sekolah?" tanya Arya meyakinkan perkiraannya. "Iya bener, itu aku," ucap Angel yang membuat Arya bertanya kembali. "Angel yang dulu suka diledekin gendut?" tanya Arya semakin meyakinkan perkiraannya. "Nah iya, kamu yang selalu bela aku waktu itu," ucap Angel nampak senang dengan kejadian yang Arya ingat walaupun semua kejadian itu cukup menyesakkan. "Baru diomongin kalo kehidupan aku seakan berubah, dan sekarang aku benar-benar ketemu lagi sama orang yang gak aku duga sebelumnya. Tapi dia benar-benar berubah dari saat aku pertama mengenalnya, apa semua wanita memiliki rahasia untuk mempercantik dirinya sendiri, ya?" gumam Arya saat ia bertemu Angel teman SMPnya itu. "Yaudah Arya aku lagi buru-buru ni, nanti ngobrol lagi kalo ada waktu senggang, lagian kamu juga lagi disuruh bimbing anak-anak kelas sepuluh, kan?" tanya Angel yang kemudian pamit untuk segera pergi dari sana. "Oh iya, aku seneng bisa ketemu kamu lagi di sini. Yaudah kalo kamu mau buru-buru, aku juga mau ke kantin," ucap Arya yang kemudian mereka saling berpamitan di sana. Di kantin Arya nampak sendirian di sana dan tidak terlihat Daniel di manapun, mungkin karena hari ini dia cukup sibuk di kelasnya. "Aku benar-benar terkejut dengan perubahan yang dia alami, aku gak nyangka orang yang dulunya terlihat membosankan malah jadi orang yang berbeda, aku kasih tau Lucy ah kejadian ini," ucap Arya yang kemudian langsung mengirimi chat pada Lucy. [Kamu tau, gak? kenapa ya wanita itu punya sesuatu yang bikin lelaki terkejut? apa wanita memiliki sihir semacam itu untuk membuat lelaki memperhatikannya?] Lucy yang membaca pesan itu mengira jika Arya sedang menyukai seseorang sehingga Lucy sempat bertanya pada Rio tentang sebuah hubungan setelah chat itu selesai. [Maksudnya? apa kamu sedang suka sama perempuan? perempuan mana yang bikin kamu jatuh hati? ayo ceritain sama aku, siapa tau aku bisa bantu] Balasan pesan Lucy malah membuat Arya terkejut karena lagi-lagi Lucy salah faham dan menyimpulkan sendiri. "Kenapa dia selalu menyimpulkan sesuatu sendiri, ya? padahal aku kan cuma mau tanya aja," ucap Arya yang kemudian membalas pesan Lucy lagi. [Eh, enggak kamu salah faham. Aku ketemu temen SMP ku, penampilannya benar-benar bikin aku pangling loh, dia keliatan lebih fresh dibandingkan dulu saat aku ketemu dia. Aku benar-benar penasaran kenapa wanita memiliki skill semacam itu untuk mengubah dirinya sendiri, ya?] Pesan itu pun dibaca Lucy dan membuat Lucy semakin yakin jika Arya saat ini sedang menyukai seseorang yang ternyata temannya waktu SMP. [Wah kayaknya kamu beneran suka sama seseorang, ya? ayo aku bantu deketin dia kalo kamu mau] Balasan Lucy membuat Arya semakin kebingungan untuk menjawab pesannya. "Ya ampun Lucy, kenapa kamu selalu salah faham sama yang aku katakan? apa wanita selalu seperti itu, ya?" ucap Arya yang kemudian seseorang menyentuh pundaknya di sana. "Eh?" ucap Arya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN