Arya telah berkhayal dan membayangkan betapa indahnya suara Sofia saat ia menyanyikan sebuah lagu. Alunan musik lembut memenuhi ruang di otaknya dan sosok Sofia bernyanyi layaknya seorang diva di sebuah konser dalam pikiran Arya.
"Sebentar lagi seorang diva terkenal akan bernyanyi di hadapan kami," gumam Arya menantikan saat-saat Sofia mengeluarkan suaranya.
Sofia menarik napasnya kemudian musik pun mengalun dengan nada yang cukup indah, perpaduan alat musik yang ciamik membuat suasana di sana menjadi lebih hidup tetapi, saat Sofia bernyanyi ternyata yang mereka dengar adalah.
"Yusot itot bat aken hir wot yusey!" Suara Sofia yang terdengar begitu fals membuat Arya melotot dan memecahkan semua ekspektasinya.
"Apa-apaan ini? suara macam apa itu? Ini lebih terdengar seperti suara tikus kejepit ya ampun aku tidak ingin mendengarnya lagi," gumam Arya memberikan ekspresi tersiksa.
Angel yang mendengar itu malah terlihat senyum dan memberikan tepuk tangan bahkan dia sampai menyemangati dan mengatakan suara Sofia begitu enak di dengar.
"Yee! Ayo Sofia kamu pasti bisa, suara kamu sangat lembut dan membuat tenang," ucap Angel nampak bahagia melihat Sofia yang dengan percaya diri menyanyikan lagu barat tersebut.
"Apa-apaan si Angel? Apanya yang bagus? Suara kayak kucing kejepit begitu ya ampun, lagian dia nyanyi apaan, sih? Kayak pernah denger lagunya," gumam Arya menatap ke arah Angel kemudian melihat Sofia yang dengan percaya dirinya bernyanyi di hadapan mereka.
"Amberegul amesiyuuuu bahrewel bahrewel!" Suara nyanyian Sofia membuat Arya semakin ingin menutup telinga.
Lirik yang tidak jelas, suara fals yang tak senada serta teriakan Sofia di sana membuat Arya semakin tersiksa tetapi, ia tak mungkin menutup telinganya karena itu bisa menyakiti hati Sofia.
"Untuk masalah ini aku tak bisa memujinya sama sekali dan benar saja ini adalah lagu Titanium yang dibawain David Guetta astaga, liriknya gak gitu woy!" gumam Arya emosi dengan apa yang dibawakan oleh Sofia.
Mau tak mau Arya harus mendengarkan Sofia bernyanyi sampai tuntas dan ia harus tetap menjaga sikapnya di rumah orang lain. Akhirnya lagu pun telah selesai dan Angel memberikan sebuah tepuk tangan untuk mengapresiasi lagu yang dibawakan oleh Sofia.
"Aduh aku malu banget Angel ya ampun, kamu sih nyuruh kau nyanyi jadinya aku power full banget, kan." Sofia menutup wajahnya dengan telapak tangan karena ia merasa malu karena telah bernyanyi dihadapan mereka berdua.
"Wah bagus banget tau Sof, aku ampe gak bisa ngomong apa-apa loh karena dengerin suara kamu terlalu fokus," ucap Angel menepuk tangannya dan tersenyum pada Sofia.
Sepertinya Angel tipikal orang yang bisa menghargai orang lain walaupun apa yang ia lihat dan ia dengar tak sesuai dengan keinginannya.
"Apaan dah si Angel, kenapa dia bisa bilang gitu? dia mau jerumusin orang, ya? jelas-jelas fals begitu ya ampun," gumam Arya memegang keningnya.
"Benar kan, Arya?" tanya Angel yang membuat Arya terkejut.
"Ah iya bener! bener banget aku setuju banget sama Angel, Angel gak pernah salah menilai sesuatu, dia adalah seorang pakar mantap sekali emang si Angel ini," ucap Arya tersenyum dengan sangat terpaksa untuk menjaga perasaan Sofia.
Sofia seperti biasa menampilkan ekspresi datar pada Arya. Dengan wajah juteknya kemudian menatap Arya dan bertanya.
"Terus kenapa kamu gak tepuk tangan? Apa kamu lagi boong? Ayo kasih komentar yang jujur," ucap Sofia menyilangkan kedua tangannya karena ia mencurigai Arya jika yang sebenarnya Arya tak menyukai suaranya.
Arya kebingungan mencari alasan atas pertanyaan Sofia tetapi, Angel kemudian mengatakan sesuatu yang membuat Arya kemudian reflek mengatakan apa yang Angel sangka padanya.
"Mungkin Arya masih gugup atau dia terlalu terpesona oleh suara kamu," ucap Angel mengira-ngira.
"Oh begitu, ya? Apa emang kayak gitu?" tanya Sofia pada Arya.
"Benar benar benar sekali, aku terlalu terpukau sama suara kamu jadinya aku gak bisa berkata-kata lagi," ucap Arya terpaksa mengatakan sesuatu yang sama sekali tak ingin ia katakan.
"Wah aku terkejut loh ternyata orang seperti kamu bisa memberikan pujian juga pada orang lain, pantas saja Angel mengatakan kamu anak yang baik. Jadi, karena kalian menyukai suaraku bagaimana jika aku bernyanyi sekali lagi?" ucap Sofia nampak bahagia dan mengeluarkan ekspresi gembira dengan mulutnya yang terbuka lebar.
Angel dan Arya kemudian kompak mengatakan sesuatu yang akhirnya membuat Sofia tidak jadi menyanyi.
"Ah tidak usah Sofia!" Ucap mereka berdua dengan ekspresi yang berbeda.
"Eh kenapa?" tanya Sofia kebingungan.
"Karena kamu udah nyanyi gimana kalo kita gantian aja? supaya suara kamu juga terjaga dan gak rusak," ucap Angel mencoba untuk meyakinkan Sofia.
Ternyata memang benar jika Angel juga merasakan hal yang sama seperti Arya tetapi, ia tidak terlalu menunjukkan hal itu langsung di depan Sofia.
"Oh iya juga ya masa aku terus yang nyanyi, lagian kita ke sini kan buat dengerin Arya nyanyi," ucap Sofia menaruh mic-nya di meja kemudian ia kembali duduk di sofa.
Angel dan Arya nampaknya malah terdiam karena Angel mengira Arya akan bernyanyi begitupun dengan Arya yang mengira jika Angel lah yang akan menyanyi.
"Loh kenapa pada diem? Katanya gantian? Siapa yang mau nyanyi? Arya atau Angel? Ayo aku mau denger," ucap Sofia sangat antusias.
Ia ingin tahu siapa yang memiliki suara paling bagus diantara mereka. Angel faham jika Arya tak mungkin melakukannya sendiri dan bukan tipe orang yang biasa menyodorkan diri untuk hal-hal semacam itu karena ia selalu merasa jika dirinya tak memiliki kemampuan apapun.
"Yaudah aku aja yang nyanyi, ya? Atau mau kamu aja Arya?" tanya Angel mempersilakan Arya untuk memulai lebih dulu karena dengan cara seperti ini Arya mau melakukannya.
Nampaknya dugaan Angel salah karena Arya tidak ingin menerima mic itu dan mempersilakan Angel untuk menyanyi lebih dulu.
"Pokoknya abis aku nyanyi, kamu harus nyanyi, ya?" ucap Angel yang saat ini memilih lagu untuk ia nyanyikan.
Tidak seperti Sofia yang lebih memilih lagu barat, Angel lebih memilih lagu lokal Indonesia untuk dinyanyikan karena dia lebih menyukai band-band dalam negeri.
"Aku mau nyanyi ini aja. Jangan menyerah," ucap Angel yang kemudian memutar musiknya.
Alunan musik mulai memenuhi seisi ruangan itu yang membuat Arya teringat akan kehidupannya karena lagi itu memiliki makna yang besar baginya.
"Lagu ini? Lagu yang membuat aku semangat walaupun beberapa kali menangis karena makna lagu yang terlalu dalam," ucap Arya melihat Angel yang nampaknya cukup bahagia hari ini.
Ini adalah ekspresi terbaik yang Arya lihat sejak pertama kali mengenal Angel dulu.
"Dia bener-bener udah berubah sekarang, dulu dia dibully walaupun aku gak bisa ngapa-ngapain tetapi, sekarang aku yakin gak akan ada orang yang mau membully dirinya karena penampilan serta hatinya yang sangat baik, dia cocok mendapatkan kebahagiaan," gumam Arya tersenyum melihat Angel yang mulai bernyanyi.
"Tak ada Manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal putus asa
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal putus asa
Dan tak kenal putus asa
Dan tak kenal putus asa."
Lagu yang dibawakan Angel berhasil membuat Sofia terenyuh dan membuat Sofia sampai meneteskan air mata, sementara Arya nampak menundukkan kepalanya mengingat kehidupannya yang kekurangan tetapi, ia tetap berjuang karena Tuhan telah memberikan banyak kelebihan kepada dirinya.
"Kenapa suara Angel sangat indah?" ucap Sofia terisak sembari memberikan tepuk tangan kepada Angel karena suaranya telah membuat Sofia terbawa oleh lagunya.
"Benar, Angel adalah seorang perempuan yang memiliki suara yang bagus, aku menemukan kehebatan itu saat ia sendirian di belakang kelas sedang bernyanyi menghibur dirinya sendiri setelah mendapatkan perlakuan yang tak menyenangkan dari teman-temannya bahkan ia dikeluarkan dari ekstrakurikuler seni oleh seniornya padahal dia memiliki suara yang sangat bagus," gumam Arya tersenyum dan juga memberikan sebuah tepuk tangan.
"Terimakasih, apa kalian menyukainya?" tanya Angel penasaran karena ekspresi Arya dan Sofia sangat berbeda.
"Aku suka Angel, mulai detik ini aku fans berat suaramu. Ah Angel minta tanda tangan dong," ucap Sofia memberikan respon yang cukup berlebihan kemudian memeluk Angel.
"Ya ampun ternyata akhlak orang ini bobrok juga," gumam Arya melihat kelakuan Sofia yang terlihat lebay dan seperti anak-anak.
"Hahaha ya ampun Sofia ternyata menyukainya, ya? Ayo sekarang kita dengerin suara Arya," ajak Angel yang kemudian ia duduk kembali di sofanya.
"Aku meragukan suaranya, apa anak itu beneran bisa nyanyi, ya?" ucap Sofia memandang Arya sinis.
"Hmm aku rasa dia gak bisa nyanyi, sih. Kayaknya suaranya fals, deh." Angel menyilangkan kakinya kemudian satu siku tangannya ia letakkan di pahanya dan telapak tangannya menahan dagu agar tidak terjatuh.
"Ya ampun kenapa kalian menatap aku seperti itu? baiklah aku akan bernyanyi tapi kalo jelek jangan dibully, ya?" ucap Arya masih terlihat malu-malu.
"Buat apa bully kamu, kan udah sering dibully," ucap Sofia sinis dan menantikan Arya bernyanyi.
Arya berdiri dan mulai memilih lagu yang juga lagu band Indonesia.
"Baiklah aku akan bawain lagu ini, ya? Semoga kalian suka," ucap Arya yang berdiri di hadapan mereka.
Musik telah berputar, ini adalah lagu yang tak asing untuk di dengar karena hampir semua orang mengetahuinya.
"Huuuu haaa." Arya menarik napasnya kemudian membuangnya.