Emilia Kayaknya pagi ini aku mengalami clinomania. Iya keinginan untuk tetap berada di tempat tidur. Sayangnya meski sekarat sekalipun aku tetap harus beranjak dari singgasanaku ini. Wanda terus menghubungiku sedari tadi. Dering ponselku sampai mengalahkan bunyi weker. Aku segera membebaskan diriku dari kungkungan selimut bulu dan bantal bertaburkan bulu angsa nan lembut. Menyambut mentari yang siap menghangatkan tubuhku. Sayangnya saat melihat langit di balik jendela kamarku, sepertinya semesta sedang berkonspirasi dengan awan mendung untuk membuatku tetap memeluk mimpi. Oke, gue lebay. Intinya tuh cuacanya mendukung untuk aku tetap mempertahankan posisiku saat ini. Demam dari kemarin belum sembuh, ditambah lagi hidung berair, gatel dan bersin yang merajalela. Ponselku kembali berde