KARTU YANG TERTUKAR

1002 Kata
"Jadi, kapan kamu mau menceraikan istri kamu itu, Mas? Aku kan nggak sabar lagi buat pindah ke rumah mewah kamu itu. Aku udah lihat rumah kamu. Rumah kamu itu mewah banget. Yang pantas tinggal di rumah itu tuh aku, bukan istri kamu." Saat ini Adit sedang berada di kamar sehabis memadu cinta dengan wanita cantik bernama Lisna. Wanita bertubuh mungil berambut panjang itu dia kenal di sebuah club' malam di Jakarta. Pada hari itu dia dan teman-temannya menghabiskan malam di sebuah klub besar di Jakarta. Di club itu ia jatuh cinta pada pandangan pertama kepada seorang dancer striptise. Hal yang dilihat Adit adalah tubuh indah Lisna yang begitu luas berlenggak-lenggok di atas panggung. Pada waktu itu, dia membuka seluruh pakaian bagian atasnya sehingga hanya menyisakan segitiga pengamannya saja. Memang seperti itulah dancer striptis di Jakarta. Biasanya mereka akan menari atau melakukan show selama 30 menit di atas panggung. 15 menit pertama biasanya dancer-dancer itu masih berpakaian lengkap. Kemudian seiring berjalannya waktu satu persatu pakaiannya akan mereka lemparkan begitu saja. Dan biasanya di 5 menit terakhir maka mereka akan melepaskan penutup dadanya sehingga kedua bukit kembar mereka akan terlihat kemana-mana. Bahkan di malam-malam tertentu mereka akan melepaskan seluruh pakaiannya sehingga hanya menyisakan sepatu boot mereka saja. Dancer striptis seperti ini biasanya adalah anak-anak yang masih muda. Usia mereka dimulai dari 19 tahun sampai 25 tahun. Ada yang masih gadis tetapi sudah tidak bersegel ada pula yang sudah janda tetapi masih memiliki tubuh yang kencang. Dan Lisna adalah seorang janda. Usianya 18 tahun ketika dia menikah dengan seorang lelaki. Suaminya yang pertama bernama Ujang. Ujang adalah seorang juragan di Cianjur. Dia memiliki banyak sawah dan juga toko kelontong besar. Tetapi, Ujang tiba-tiba saja meminta izin untuk menikah lagi dengan kembang desa sebelah yang bernama Nining. Tidak ingin dimadu, Lisna meminta cerai. Padahal Ujang sudah mati-matian menolak cerai. Tetapi, Lisna memang tidak mau dimadu dia pun keukeh meminta cerai. Sehingga mau tidak mau Ujang mengabulkan permintaan Lisna. Setelah bercerai dia berkenalan dengan seorang Mami yang kebetulan datang ke salon tempat dia bekerja. Setelah bercerai, Lisna merantau ke Jakarta dan bekerja di sebuah salon. Anak Lisna dirawat oleh kedua orang tuanya di Cianjur. Gaji Lisna cukup lumayan karena memang dia pintar menata rambut dan make up. Mami Diana adalah seorang mami di club' malam. Saat melihat tubuh indah Lisna dan juga wajah cantiknya dia mengajak Lisna menjadi dancer striptis. Awalnya Lisna tidak mau mengingat menjadi dancer itu harus mengobral tubuh ke mana-mana. Tetapi, pada akhirnya dia pun mau karena melihat uang yang dihasilkan cukup banyak. Apa lagi dia juga ingin membuktikan kepada mantan suaminya jika dia bisa memiliki gaji yang besar meski dia sudah bercerai. Setelah bekerja di club malam, dia pun berkenalan dengan Adit. Malam itu Adit datang bersama teman-temannya. Adit yang memang terkenal hedon dan suka mentraktir teman-temannya menghabiskan banyak uang di meja untuk mentraktir semua temannya. Bahkan dia memberikan uang saweran kepada Lisna saat wanita itu sedang berlenggak-lenggok di atas panggung. Sejak saat itulah, Lisna menjadi kekasih simpanan Adit. Dia tidak belajar pada kesalahan yang pertama. Bagi Lisna yang penting adalah hidup hedon bisa memiliki apartemen, mobil dan uang banyak. Dia hanya ingin membuktikan jika dia juga bisa kaya raya kepada mantan suaminya itu. "Aku pasti akan menceraikan istriku sayang. Tapi, kamu harus bersabar ya. Saat ini aku sedang ada bisnis dengan ayah mertuaku. Lumayan dia akan memberikan uang modal untuk membuka usaha." "Emangnya ayah mertua kamu itu kaya raya?" Tanya Lisna sambil mengelus d**a Adit. "Iya jelas dia kaya raya. Kalau nggak mana mau aku menikah dengannya?" Kata Adit. Lisna sama sekali tidak tahu jika sumber kekayaan Adit itu adalah dari sang istri. Ayah Kalina memang seorang pedagang tadinya. Kedua orang tua Kalina memiliki toko emas yang cukup besar. Dari toko emas itulah kedua orang tuanya menyekolahkan Kalina dan juga adiknya Echa. Bahkan Echa menjadi seorang arsitek yang cukup pintar. Sementara bakat dagang keluarganya menurun kepada Kalina. Awalnya Kalina hanya memiliki sebuah butik kecil. Tetapi butik tersebut berkembang karena desain-desain Kalina sangat disukai oleh orang banyak. Kalina memang kuliah di bidang design. Tata busana. Sehingga dia pandai membuat pakaian yang cantik-cantik, elegan dan berkelas. Sehingga dari mulut ke mulut akhirnya dia berhasil menjadi seorang designer muda yang top. Berawal dari butik kecil hingga butik itu menjadi besar dan juga bisa memiliki salon kecantikan dan spa juga. Bahkan yang datang di butik Kalina bukan hanya orang-orang kaya biasa tetapi banyak artis terkenal dan juga istri pejabat. "Apa istri kamu itu punya butik modolnya dari kamu juga?" Tanya Lisna. "Kalau itu nggak sayang. Kalina punya butik itu sebelum menikah denganku. Tapi kalau usaha franchise milikku itu ya punya aku. Sudahlah kamu nggak usah mengutak-atik harta istriku. Nanti kalau kita bercerai kita akan mengelola restoran yang akan aku kelola. Makanya, kamu harus tunggu dengan sabar, ya," kata Adit. "Iya Sayang, aku bakalan nunggu kamu. Tapi, hari ini aku mau belanja. Kamu belum transfer ke aku loh," kata Lisna. Adit mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya kemudian memberikannya kepada wanita cantik dalam pelukannya itu. "Kamu pakai aja kartu kredit ini. Kamu boleh belanja apa aja tapi nanti kembalikan kartu kreditnya kepadaku. Buat kamu nanti aku buatkan kartu kredit yang lain. Sementara kamu boleh pakai kartu kredit ini." Tentu saja dia merasa sangat senang karena kartu kredit yang diberikan oleh Adit itu adalah kartu kredit dengan limit yang cukup besar. "Makasih ya sayang. Nanti malam aku balikin deh kartu kreditnya. Habis yang ini aku mau belanja dulu. Oh ya Kamu nggak pergi ke restoran?" "Iya aku mau pergi ke restoran sebentar lagi. Sekarang satu ronde lagi dong, Sayang," kata Adit. Lisna pun dengan senang hati melayani nafsu bejad Adit. Dan sore itu, Kalina mengerutkan dahi saat melihat laporan kartu kreditnya. Dia tidak merasa berbelanja di mall dengan nominal yang cukup banyak sehingga wanita itu pun mengerutkan dahinya. "Ada apa Bu?" Tanya asisten Kalina. "Aneh ya ini tiba-tiba ada laporan transaksi masuk. Kartu kredit saya kok ada yang pakai," kata Kalina. Wanita itu pun bergegas membuka dompetnya. Dan ternyata kartu kreditnya tertukar dengan kartu kredit milik sang suami.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN