8

1081 Kata
8 Mike memandang tajam kearah Saka dengan kedua tangan yang mengepal erat. Entah-lah...dia tidak suka melihat Lila di peluk oleh orang lain! Dia saja yang sudah membayar muka 30 juta belum mencicipi sedikitpun rasa wanita itu. " Apa yang kalian berdua lakukan?"Mike memandang sinis kearah Lila yang terlihat menunduk takut dengan kedua kaki yang bergemetar dan lemas. Oh...sungguh Lila takut Saka akan memberitahu Mike kalau... kalau dia adalah orang yang Mike nodai di saat Mike mabuk 6 tahun yang lalu. Bukan takut akan kesalapahaman Mike melihat ia yang barusan di peluk oleh Saka. Saka memandang penuh tanya pada Mike dan Lila. Dia belum mengerti sedikitpun, mengapa Lila dan Mike bisa saling mengenal. Bukankah wanita itu takut pada Mike. Batin Saka bertanya penuh kebingungan. "Tunggu dulu, Mike!"Sergah Saka cepat saat melihat Mike yang ingin melangakah menuju Lila yang berjarak sekitar dua meter di antara mereka berdua. "Apa?"sinis Mike tajam. Saka menghembuskan nafasnya gusar. Tidak biasanya penjahat kelamin di depannya ini marah apabila ia menyentuh dan bahkan mereka akan melakukan penggiliran pada PSK yang di bayar oleh Mike. Tapi sekarang kenapa dia terlihat marah? Huh! "Siapa perempuan itu? Apa kau mengenalnya? Kenapa kau menonjokku dan marah hanya karena aku memeluk perempuan asing itu? Kamu mengenalnya, Mike?" Tanya Saka dengan jantung yang rasanya ingin meledak di dalam sana. Lila semakin gemetar takut ditempatnya berdiri. Bahkan wanita itu telah memejamkan matanya kuat. Getaran yang berasal dari ponselnya sedari tidak sempat di lihat olehnya. Pasti sudah ada puluhan panggilan dan pesan yang masuk. Mike menghentikan langkahnya sejenak. Dan memandang intens kearah Lila yang masih setia menunduk takut dengan kaki yang gematar. Mike berdecih sinis melihat kaki Lila yang gemetar. Dia takut karena telah di tangkap basah berselingkuh dan bermain-main dengan temannya. Pikir Mike penuh kotor dan negatif tentang Lila, karena melihat Lila dan Saka yang berpelukan begitu erat tadi, bahkan, Saka teman bajingannya itu terlihat mencium berulang kali puncak kepala budakknya. Mike merasa terhina dan tersinggung karena di manfaatkan oleh Lila. Saka memandang Lila hancur, hati Saka sakit melihat Lila yang seperti itu. Ah, dia sungguh pengecut! "Angkat kepalamu!"perintah Mike arogant dengan nada sinis pada Lila. Lila masih dengan mulut bungkam, tidak menurut pada perintah Mike. Dia takut Mike akan mengenalinya walau Lila yakin laki-laki itu tidak akan mengetahui tentang perbuatannya dulu, karena laki-laki itu mabuk berat dulu pada saat melakukannya. Saksi mata yang kuat hanya Saka yang berada di tempat kejadian. "Angkat kepalamu wanitaku, ah budakku, penghangat ranjangku!"Perintah Mike arogant dengan nada ejek kali ini. Hati Lila sakit mendengarnya. Dadanya bergemuruh kuat di dalam sana. Demi kamu, Pian. Lila mencoba menguatkan hatinya. Mendengar ucapan Mike di atas, hati Lila sangat sakit di dalam sana, biarlah dia di hina asalkan Mike tidak boleh mengenalinya! Mata Saka melotot kaget dan tidak percaya mendengar ucapan Mike barusan. Apa maksudnya? Kenapa bisa seperti ini? Penghangat ranjang?Beribu tanda tanya bergelanyut menumpuk di otaknya. Pelacur? Saka geram pada Mike tapi di tahan sebisa mungkin olehnya, dia tidak akan memberi tahu tentang siapa Lila kalau sudah begini ceritanya. Sekali lagi, Lila adalah buudak dan p*****r Mike? Saka semakin merasa bersalah pada Lila. Mike geram dengan mata yang telah memerah. Sial ! Wanita di depannya ini mampu membuat dia emosi, padahal selama ini dia tidak pernah menunjukan emosinya pada orang lain, dia sangat pandai mengatur emosinya terutama pada dia yang telah pergi meninggalkan dirinya dengan kejam. "Angkat kepalamu!"teriak Mike sedikit keras kali ini. Lila terlonjak kaget dan mengangkat kepalanya sedikit, mengintip Mike yang kedua tangannya telah mengepal erat di depan sana. "Awas kau!"ucap Mike geram dengan langkah lebar menuju Lila "Tidak! Jangan Mike!"Cegah Saka dan menarik tangan Mike agar Mike tidak menyakiti Lila. "Lepas! Pulanglah kamu, Saka!" "Jangan sakiti dia! Kamu salah paham!"Saka menjelaskan dengan raut wajah yang serius. Mike terkekeh menedengar ucapan Saka barusan. Mike memandang kearah Saka denganpadangan penuh ejek, "sejak kapan aku suka memukul atau menyakiti fisik perempuan?"tanya Mike sinis. Saka terdiam membisu, benar! Semarah-marahnya Mike, laki-laki itu tidak pernah main tangan pada kaum perempuan selama Saka bersahabat dan dekat dengan Mike. Saka tidak pernah melihatnya. "Kalau kamu tidak ingin pulang, ya sudah."acuh Mike malas dengan melanjutkan langkah menuju Lila. Mike tersenyum m***m kearah Lila. Aroma bedak bayi dan minyak kayu putih di tubuh wanita di depannya membuat Mike gemas. "Kayak, bayi. Aku suka." ucap Mike lirih dan mengendus gemas leher Lila. Lila yang menahan geli sekaligus rasa takut serta rasa malu karena ada Saka yang melihatnya saat ini. Saka membuang wajahnya kearah lain. Bahkan beberapa orang yang ingin mengantar berkas untuk Mike, mengurungkan niatnya melihat tengah ada insiden di atas ruangan bos besar mereka. "Kamu harus menjelaskan nanti di atas ranjangku, tentang kejadian tadi. Kenapa kamu berpelukan dengan sahabatku,Saka... "bisik Mike geram kali ini. Jantung Lila berdetak cepat. Dia sungguh takut? Ranjang? Kepalanya tiba-tiba terasa amat nyeri. Dia tidak siap sama sekali untuk hal itu. Mike merangkum dagu Lila dengan telapak tangan besarnya. Lila mendongak menatap tepat pada manik Mike, manik yang dimiliki oleh anaknya juga, sama persis. Manik anaknya Pian sama persis seperti manik mikik Papa biologisnya, Mike. "Lihatlah kami, Saka!"perintah Mike arogant pada Saka. Saka yang tubuhnya menegang kaku di saat dalam waktu seperkian detik... Mike mencium bibir Lila. Lila kaget dengan tubuh yang kaku. Pandanganya kosong ke depan. Lagi Saka membuang wajahnya pahit kearah lain. Mike bahkan menggigit-gigit gemas bibir Lila, membuat Lila mengaduh sakit. Dan apa peduli Mike? Lila sudah Mike bayar dirinya. Dan setelah merasa puas dan Saka sudah melihat apa yang barusan ia lakukan pada Lila. Mike melepaskan ciumannya dengan Lila. Mike tersenyum puas melihat raut wajah Lila yang menahan muntah dan nafas di depannya saat ini. Ini baru sedikit hukuman untukmu, Lila... karena kamu ingin memanfaatkan temanku juga. Bisik batin Mike puas di dalam sana. Dan Mike saat ini menatap kearah Saka dan menebar senyum hangat dan puas pada Saka. Saka yang wajahnya terlihat pucat pasih saat ini.... "Kamu tau siapa dia, sekarang? Dia wanitaku, ah penghangat ranjangku, tapi maaf untuk kali ini, dia hanya boleh aku miliki seorang. Tidak ada istilah bergilir!" Ucap Mike tegas lalu menarik tangan Lila kasar agar mengikuti langkah lebarnya. Walau Lila mengaduh sakit Mike tidak menghiraukannya. Saka bergeming di tempatnya dengan pandangan nanar. Sial! Sial! sial! Bahkan Saka menjambak kasar rambutnya dengan raut wajah yang frustasi, marah, menyesal telah bercampur menjadi satu. Apa maksudnya tadi? Saka tidak mengerti sedikitpun! Dia harus meminta penjelasan lebih pada Lila. "Arggg!"Raung Saka sakit. Saka menyesal. Amat menyesal! "Andai dulu aku tidak takut di sebut orang p*****l, mungkin Lila telah jadi milikku sekarang!"raungnya penuh sesal. "Maafkan aku, Lila.... Maafkan aku..." Tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN