BAB 1
Segerumunan Siswa Berkumpul Membentuk Lingkaran Menggerubungi Kedua Siswa Laki - Laki Yang Sedang Bergulat Di Lorong Sekolah Membuat Kerusuhan Di Jam Istirahat. Sebut Saja Kedua Lelaki Itu Adalah Bian Dan Refyan . Bukannya Meredakan Perkelahian , Mereka Semua Malah Asyik Menonton Aksi Perkelahian Itu , Bahkan Ada Yang Saling Bertaruh Menggunakan Uang Memilih Salah Satu Diantara Kedua Siswa Yang Tengah Berkelahi Itu . Ternyata Hal Itu Sudah Biasa Terjadi Di Sma Bina Bangsa .
" Ayo Bian Pukul Yang Keras ! " Ucap Salah Satu Murid Yang Bertaruh Memilih Bian Sebagai Jagoannya .
"Jangan Mau Kalah Rey , Pukul Terus ! " Sahut Murid Lainnya Tak Mau Kalah Yang Bertaruh Memilih Reyfan Sebagai Andalannya .
Bian Dan Reyfan Tidak Perduli Dengan Sekelilingnya , Ia Terus Saja Berkelahi Saling Pukul Memukul Tanpa Henti Menuruti Nafsu Yang Bergejolak Untuk Saling Menghabisi Satu Sama Lain.
Bukk . . .
“ Dasar b******k ! Ingat , Gue Akan Balas Semua Perbuatan Lo Yang Selalu Mengusik Kehidupan Gue ! Tunggu Aja Waktunya Lo Akan Merasakan Kesedihan Yang Mendalam Gimana Rasanya Di Jauhi Dari Orang Yang Lo Sayang ! “ Tangan Reyfan Menghantam Keras Wajah Bian .
Bukk . . .
“ Lo Gak Akan Pernah Bisa Melakukan Apapun Yang Membuat Gue Sedih Apalagi Terluka ! “ Bian Membalas Memukul Wajah Reyfan Sekencang Mungkin .
Untungnya Guru Bk Dengan Cepat Datang Meleraikan Perkelahian Mereka .
" Sudah Cukup ! Bian ! Reyfan ! Hentikan ! " Bentak Bu Jihan Dengan Tangan Kirinya Yang Menarik Telinga Bian Dan Tangan Kanannya Menarik Telinga Reyfan , Membuat Mereka Berdua Meringis Kesakitan.
" Kalian Berdua ! Ikut Ibu Keruang Bk ! " Perintah Bu Jihan Dengan Tatapan Tajam.
**
Brakk !
Gebrakan Meja Bu Jihan Sukses Membuat Kedua Laki - Laki Itu Terlonjak Kaget . Mereka Berdua Tidak Terlihat Terlalu Panik Karena Ini Bukan Pertama Kalinya Mereka Berdua Masuk Kedalam Ruang Bk Dan Mendapat Masalah.
"Bian ! Reyfan !" Bentak Bu Jihan Membuat Mereka Berdua Bergidik Ngeri.
" Kenapa Kalian Itu Kerjaannya Setiap Hari Berantem Terus Sih ? Apa Kalian Tidak Capek ? " Mata Bu Jihan Terbuka Lebar Menatap Bian Dan Reyfan Yang Hanya Terdiam.
" Ibu Aja Capek Setiap Hari Harus Menangani Kalian Berdua Terus ! Bosen Tau Gak ? Kalian Ini Kan Udah Dewasa , Sudah Kelas 11, Tetapi Kelakuannya Masih Seperti Anak Kecil ! "
Suasana Hening !
" Kenapa Kalian Berdua Hanya Diam ? Apa Yang Menyebabkan Kalian Berkelahi ? Apa Lagi Alasan Kalian Hari Ini ? " Tanya Bu Jihan Membuat Mereka Berdua Saling Bertatapan Dengan Tajam . Tentu Saja Setiap Harinya Mereka Berdua Ada Saja Berbagai Macam Alasan Yang Menyebabkan Mereka Terus Saja Berkelahi .
Brakk....
Lagi-Lagi Bu Jihan Menggebrak Meja Melihat Kedua Lelaki Itu Hanya Terdiam Dan Saling Bertatapan Dengan Tajam Bahkan Seperti Sudah Siap Untuk Berkelahi Lagi .
" Jangan Diam Saja ! Cepat Jawab ! "
" Dia Duluan Tadi Bu Mengejek Saya ! Dia Yang Cari Gara – Gara Duluan Sama Saya , Bu !" Jelas Reyfan Menatap Bian Dengan Sinis.
" Bohong Bu ! Dia Malu Karena Kalah Tanding Bola Basket Sama Saya ! Makanya Dia Kesal Dan Memulai Keributan Duluan , Bu ! " Jawab Bian Dengan Santai.
" Eh Tapi Lo Ngata - Ngatain Gue , b**o ! Bikin Gue Kesel ! " Ucap Reyfan Dengan Nada Meninggi.
" Wuih ! Santai Aja Dong Bro ! " Ucap Bian Sambil Tersenyum Miring .
" Sudah - Sudah ! " Bu Jihan Kembali Menggebrak Meja , Untuk Kesekian Kalinya .
" Coba Lihat Wajah Kalian Berdua Memar - Memar Kayak Gitu ! Hanya Karena Masalah Sepeleh Saja Kalian Ribut Dan Berkelahi ! Ini Peringatan Yang Terakhir ! “ Ucap Bu Jihan Menatap Kedua Lelaki Dihadapannya Itu Satu Persatu , Ia Sudah Tidak Bisa Mentoleransi Lagi Hal Seperti Ini Terjadi Berulang Kali .
“ Jika Kalian Berdua Berkelahi Lagi Disekolah , Maka Ibu Tidak Akan Segan Untuk Mengeluarkan Kalian Dari Sekolah Ini ! " Ancam Bu Jihan , Tetapi Mereka Berdua Tetap Terlihat Santai Dan Tidak Merasa Takut.
" Kalian Berdua Mengerti Tidak ! " Tegas Bu Jihan .
" Ngerti Bu ! " Ucap Mereka Berdua Bersamaan Seraya Memutar Kedua Bola Matanya Malas . Untuk Menghindari Ocehan Panjang Bu Jihan Reyfan Dan Bian Memilih Mengiyakan Saja Peringatan Dari Guru Nya Itu .
**
Reyfan Dan Teman – Temannya Kini Sedang Duduk Di Sebuah Café Setelah Pulang Sekolah . Wajah Reyfan Terlihat Lebam Karena Tadi Disekolah Habis Berkelahi Dengan Bian.
" Udah Lah Rey ! Lo Kenapa Berantem Mulu Sih Sama Bian ! " Ucap Arman Tak Mengerti Lagi Dengan Temannya Itu Yang Selalu Saja Berkelahi .
" Iya Rey ! Bian Mah Emang Gitu , Nyari Masalah Melulu Sama Lo ! Pokoknya Lo Harus Sabar Kalo Menghadapi Dia , Bro ! Jangan Mudah Terpancing Emosi ! " Sambung Kemal Seraya Menepuk Pundak Reyfan.
Reyfan Menghela Nafasnya Kasar " Gimana Gue Enggak Kesel ! Dia Ngatain Gue Cemen , Payah ! " Ucap Reyfan Terlihat Emosi Tetapi Malah Membuat Teman-Temannya Tertawa.
" Yailah Rey ! Dia Kan Cuma Ngatain Gitu Doang , Harusnya Lo Gak Usah Mukul Dia Tadi . Anggap Aja Itu Angin Lewat ! " Sahut Kemal .
" Bener Tuh Rey , Lo Terlalu Emosi Banget Sih Jadi Orang ! Kalo Dia Ngatain Yaudah Katain Balik Lagi Aja ! " Sambung Fian Tapi Reyfan Kini Hanya Terdiam Saja Tak Bergeming .
" Iya Rey Betul ! Lo Jangan Diem Aja Dong , Ngomong Kenapa Sih ! " Sahut Debo.
Reyfan Memang Orang Yang Tidak Suka Banyak Bicara Atau Bisa Dibilang Irit Ngomong , Sikapnya Terkenal Dingin Tetapi Mudah Emosi .
" Udah Lah Percuma Ngajak Ngomong Reyfan Sampe Lebaran Kucing Juga Dia Enggak Akan Bersuara ! " Celetuk Debo Memahami Sikap Temannya Yang Sangat Cuek Itu .
" Berisik Lo Semua ! Udah Muak Gue Menghadapi Itu Anak ! Benci Banget Gue Sama Dia ! Gue Akan Balas Semua Perbuatan Dia ! " Kata Reyfan Seraya Bangun Dari Duduknya Dan Pergi Meninggalkan Teman -Temannya Yang Kini Dibuat Melongo Karena Baru Saja Reyfan Berbicara Banyak .
" Reyfan . . . Reyfan ! Sekalinya Ngomong Banyak Dia Ngomel ! " Ucap Fian Menggelengkan Kepalanya.
" Alhamdullilah Dia Masih Bisa Ngomong ! Gue Kira Bisu ! " Ujar Arman Disambut Tawa Yang Lainnya .
“ Gue Yakin Ini Semua Ada Hubungannya Dengan Masa Lalu Reyfan ! “ Celetuk Kemal .
“ Sepertinya ! “ Debo Mengangguk Setuju .
**
Bian Melangkahkan Kakinya Masuk Kedalam Rumah Dengan Penuh Hati -Hati Agar Tidak Menimbulkan Bunyi Berisik . Matanya Melirik Ke Kanan Dan Kiri Untuk Memastikan Tidak Ada Orang Tuanya Saat Ini Karena Jika Mereka Melihat Keadaannya Banyak Lebam Diwajah Seperti Saat Ini Akan Mendapat Omelan Dari Orang Tuanya Terutama Ibunya .
Setelah Melihat Situasi Aman Tidak Ada Siapapun Disekitarnya Dengan Cepat Bian Berlari Menaiki Tangga Menuju Kamarnya .
" Bian ! " Teriak Seorang Wanita Membuat Bian Menghentikan Langkahnya Secara Mendadak .
Perlahan Ia Membalikan Badannya Untuk Melihat Siapa Yang Baru Saja Berteriak Melengking Memenuhi Ruangan . Jantungnya Mulai Berdetak Kencang Setelah Melihat Kini Seorang Wanita Dengan Tatapan Horor Berjalan Mendekat Kearahnya Yang Baru Saja Beberapa Langkah Menaiki Tangga .
"Eh , Mamah ? " Ucap Bian Berusaha Tersenyum Meskipun Saat Ini Ia Merasa Ketakutan Karena Pasti Akan Kena Omel Ibunya Itu . Meskipun Ia Terlihat Bandel Dan Sering Berkelahi Tetapi Tentu Saja Ia Sangat Takut Kepada Ibunya Itu.
" Ya Ampun Bian ! Kamu Berantem Lagi ? " Tanya Ibunya Yang Bernama Ishycha Kini Berjalan Menaiki Tangga Mendekati Bian.
Bian Menggaruk Kepalanya Yang Tak Gatal Dengan Senyuman Yang Masih Mengembang .
" Iya Mah , Maaf ! " Jawab Bian Sambil Terkekeh .
" Gak Usah Senyam - Senyum Kayak Gitu ! " Bentak Ishycha Membuat Senyum Bian Seketika Memudar.
" Bagus Ya Kamu Berkelahi Terus ! Baju Kamu Jadi Kotor Kayak Gitu ! Dasar Anak Bandel ! " Omel Ishycha Sambil Mencubit Pinggang Bian Sangat Kencang Untuk Memberi Efek Jera Kepada Anak Nya Itu .
" Aduh Mah Sakit Tau ! " Ringisnya Berusaha Menghindar Cubitan Maut Dari Ibunya Itu .
" Biarin Aja ! Kalo Papah Kamu Tau Wajah Kamu Babak Belur Kayak Gini Gimana Hah ? " Mata Ishycha Melotot Menatap Bian .
" Ya . . . Ya Mamah Jangan Kasih Tau Lah He He ! " Jawab Bian Dengan Enteng.
" Tanpa Mamah Kasih Tau Juga Pasti Nanti Papah Kamu Akan Melihat ! "
" Enggak Akan ! Mamah Tenang Aja , Nanti Aku Gak Akan Keluar Kamar Biar Papah Gak Ngeliat ! " Jawab Bian Santai Membuat Ishycha Semakin Meradang .
" Dasar Kamu Bian . . . Gregetan Mamah Sama Kamu ! " Tangan Ishycha Memutar Telinga Bian Hingga Memerah .
" Ad . . . Aduh Mah Sakit ! ! Seriusan Ini Sakit Banget Nanti Telinga Aku Lepas Gimana ? " Ringis Bian Tapi Ishycha Tidak Perduli Lagi Karena Sudah Sering Kali Bian Membuatnya Naik Darah .
" Biarin Aja ! Kamu Punya Telinga Juga Gak Dengerin Apa Yang Mamah Omongin ! Kamu Selalu Melanggar Perintah Mamah Agar Tidak Berkelahi!"
" Ada Apaan Sih Mah Ribut - Ribut ? " Tanya Seseorang Yang Baru Saja Keluar Dari Kamarnya Berjalan Mendekati Tangga .
Seseorang Yang Baru Saja Datang Menghampiri Ishycha Dan Bian Adalah Faelyn , Satu-Satunya Adik Bian. Umur Mereka Memanglah Sama Tetapi Hanya Saja Yang Lahir Lebih Dulu Adalah Bian . Mereka Berdua Sangat Akrab Dan Saling Menyayangi Satu Sama Lain .
Kedatangan Faelyn Tentu Saja Mengganggu Aktivitas Ishycha Yang Kini Tengah Memberi Hukuman Kepada Bian .
" Mah ? Kenapa Kak Bian Di Jewer ? " Tanya Faelyn Lagi Saat Melihat Kini Tangan Ishycha Sedang Menarik Telinga Bian , Kakak Nya .
Mata Bian Melirik Kearah Faelyn , Senyumnya Mulai Mengembang Melihat Kedatangan Adiknya Itu Karena Bian Tau Apa Yang Akan Terjadi Saat Dirinya Sedang Dimarahi Oleh Ibunya Dan Faelyn Datang, Maka Bian Akan Terbebas Dari Pukulan Mamahnya . Faelyn Adalah Penyelamat Bagi Bian .
Pandangan Ishycha Beralih Kearah Faelyn " Liat Nih Kakak Kamu , Setiap Pulang Sekolah Wajahnya Babak Belur Terus ! Pusing Mamah Liatnya ! " Keluh Ishycha Dengan Kesal , Matanya Beralih Menatap Bian Lagi .
" Udah Sanah Cepet Masuk Kamar ! " Ishycha Melepaskan Telinga Bian Yang Sejak Tadi Ia Tarik .
" Oke Mamah Ku Yang Cantik ! " Ucap Bian Seraya Mencium Pipi Ishycha Sekilas , Lalu Ia Berjalan Melewati Faelyn .
" Makasih Adik Ku Tersayang , Untung Aja Lo Dateng ! Kalo Enggak Putus Deh Nih Kuping Gue Dijewer Mamah ! " Bisik Bian Seraya Merangkul Pundak Faelyn Mengajak Gadis Itu Berjalan Menuju Kamarnya .
" Obatin Luka Gue Ya Dek ? " Pinta Bian Dan Faelyn Mengangguk
“ Siap Kapten ! “
**
Saat Ini Bian Duduk Diatas Kasurnya Sedangkan Faelyn Duduk Disampingnya Sambil Mengompres Luka Lebam Diwajah Bian . Hal Itu Sudah Biasa Faelyn Lakukan Jika Kakaknya Itu Pulang Sekolah Dalam Keadaan Babak Belur Seperti Ini Dirinya Yang Mengambil Alih Untuk Mengobati Bian .
" Bandel Banget Sih Lo Kak ! " Kata Faelyn Yang Masih Mengompres Luka Bian.
" Masa Sma Gak Seru Kalo Enggak Bandel , Faelyn ! " Jawab Bian Santai.
" Tapi Gak Bandel Banget Juga Kali Kak ! Setiap Hari Kerjaan Lo Berantem Mulu ! Kayak Gak Ada Kegiatan Lain Aja ! "
" Berantem Itu Asik ! " Seru Bian .
Faelyn Yang Terkejut Mendengar Ucapan Kakak Nya Tadi , Dengan Sengaja Menekankan Luka Diwajah Bian Hingga Lelaki Itu Meringis Kesakitan Karena Ulah Adiknya Itu " Apa Lo Bilang ? Berantem Itu Asik ? Dasar Idot Banget Sih Lo Kak ! "
" Aduh Sakit Tau ! Pelan - Pelan Dong , Ikhlas Gak Sih Lo Ngobatin Gue ! " Kata Bian Yang Meringis Kesakitan.
Faelyn Tertawa Pelan " Ya Maaf ! Lagian Lo Ngeselin , Masa Berantem Dibilang Asik ! Aneh Banget Dasar !"
" Udah Cepetan Obatin Lagi ! " Perintah Bian Tak Sabar .
" Iya – Iya Kakak Ku Yang Bawel ! " Gerutu Faelyn .
Setelah Luka Nya Selesai Dikompres Bian Langsung Merebahkan Tubuhnya Dikasur Sedangkan Faelyn Masih Tetap Duduk Disampingnya . Kedua Bola Mata Faelyn Menatap Wajah Bian.
Bian Mengernyitkan Dahinya Keheranan " Lo Kenapa Ngeliatin Gue Kayak Gitu Sih Dek ? " Tanya Bian Tak Mengerti Tatapan Adiknya Itu .
" Gue Mau Tanya Kak ? "
" Tanya Aja , " Jawab Bian .
" Apaan Sih Yang Lo Ributin Setiap Hari Sampe Berantem Terus ? Bingung Deh Gue Jadi Pengen Tau Apa Penyebabnya? " Faelyn Membenarkan Duduknya Menghadap Bian .
Mendapati Pertanyaan Itu , Bian Segera Bangun Dari Tidurnya Dan Kini Duduk Berhadapan Dengan Faelyn " Pengen Tau Aja Apa Pengen Tau Banget ? " Ledek Bian .
" Ih Kak Bian Tinggal Jawab Aja Susah Banget Sih ! " Faelyn Membelalakan Matanya Menatap Bian Kesal Karena Tidak Menjawab Pertanyaannya .
" Pokoknya Orang Yang Sering Berantem Sama Gue Itu , Dia Orang Yang Sangat Gue Benci ! Sampai Kapan Pun Gue Gak Akan Mau Tuh Temenan Sama Dia ! " Ucap Bian Dengan Sorot Mata Penuh Kebencian.
" Eh Nanti Benci Bisa Jadi Cinta Loh Kak ! " Faelyn Mengedipkan Matanya Kearah Bian Meledek Lelaki Itu Yang Tadi Sempat Menampilkan Ekspresi Kesal.
" Idih Amit – Amit ! “ Bian Bergidik Geli “ Apa - Apaan Sih Lo Dek ! Musuh Gue Itu Laki – Laki ! Masa Iya Gue Suka Sama Dia ! ! "
" Emang Namanya Siapa Kak ? " Tanya Faelyn Semakin Penasaran .
" Gue Kasih Tau Namanya Juga Lo Gak Akan Tau Orangnya Oon ! " Kata Bian Dengan Tangan Kanannya Yang Menoyor Kepala Faelyn.
" Ih Songong Banget Sih Lo Kak ! Kepala Tuh Difitrahin Sama Papah ! Gak Boleh Di Jitak – Jitak ! " Omel Faelyn Seraya Mengusap Kepalanya.
" Yang Fitrahin Siapa? " Tanya Bian Seraya Menaikan Satu Alisnya.
" Yang Fitrahin Ya Papah Lah ! "
" Papah Siapa Hm ? " Tanya Bian Lagi.
" Papah Irfan Yang Paling Ganteng Lah ! " Jawab Faelyn Tersenyum Simpul.
"Papah Lo Kan Papah Gue Juga ! Jadi Gak Apa - Apa Lah Kalo Gue Jitak Kepala Lo ! " Kata Bian Dan Lagi - Lagi Ia Menoyor Kepala Faelyn.
" Ih Dasar Nyebelin ! " Teriak Faelyn Membuat Bian Menutup Kupingnya.
" Berisik Tau Gak ! Udah Sanah Keluar Kamar ! Gue Mau Tidur ! " Perintah Bian Seraya Mendorong Tubuh Faelyn Agar Keluar Dari Kamarnya.
" Gak Usah Dorong - Dorong Juga Kali ! Bukannya Bilang Makasih Udah Diobatin ! Dasar Kakak Durhaka ! " Gerutu Faelyn Dengan Kesal.
Bian Menghentikan Langkahnya Mendorong Faelyn " Iya - Iya Makasih Adik Ku Tersayang Dan Tercantik Sedunia ! " Ucap Bian Seraya Mencium Pipi Faelyn.
Faelyn Tersenyum Lebar " Nah Gitu Dong ! Itu Baru Kakak Yang Baik ! " Katanya Seraya Berjalan Keluar Kamar Tanpa Perlu Di Dorong Lagi .
" Eh Tunggu Dulu ! " Faelyn Menahan Pintu Kamar Yang Akan Ditutup Bian.
Bian Mengernyitkan Dahinya Dan Membuka Pintu Kamarnya Lagi " Kenapa Lagi Sih Dek ? "
Faelyn Melipatkan Kedua Tangannya Diatas Dadanya " Lo Hutang Coklat Sama Gue Kak ! " Katanya Dengan Menaik Turunkan Kedua Alisnya.
Bian Memutar Kedua Bola Matanya Malas " Iya - Iya ! Tenang Aja Nanti Gue Beliin ! Udah Sanah Gue Mau Bobo Ganteng ! " Usir Bian Lagi .
" Oke Deh ! " Faelyn Mencium Pipi Bian Sekilas " Ditunggu Ya Kakak Ku Tersayang Coklat Nya ! " Ucap Faelyn Dengan Suara Manjanya.
Bian Hanya Tersenyum Melihat Adiknya Yang Bertingkah Manja Itu . Sudah Menjadi Hal Biasa Faelyn Meminta Coklat Saat Dia Berhasil Membantu Bian Lolos Dari Pukulan Serta Hukuman Mamah Nya Dan Bian Pun Juga Sudah Memahami Bahwa Adiknya Yang Manja Itu Sangat Suka Coklat .
" Huft ! Beli Coklat Lagi Deh ! " Kata Bian Seraya Menutup Pintu Kamarnya.
**
Dengan Wajah Babak Belur Reyfan Berjalan Santai Memasuki Rumahnya , Namun Langkahnya Terhenti Saat Seorang Wanita Paruh Baya Berdiri Dihadapannya Menghalangi Jalannya.
" Eh Reyfan Udah Pulang . Loh, Itu Wajahnya Kenapa ? " Tanya Bibi Iyem . Dia Adalah Pembantu Dirumah Sekaligus Yang Merawat Reyfan Sejak Kecil.
“ Pasti Kamu Habis Berantem Lagi ? Ya Ampun Reyfan , Sini Biar Bibi Iyem Obatin Luka Nya ! ” Ucap Bi Iyem Terlihat Khawatir Melihat Keadaan Reyfan Saat Ini Tapi Reyfan Hanya Diam Dan Malah Menatap Bibi Iyem Dengan Sinis.
" Udah Ngomongnya Bi ? " Tanya Reyfan Dan Bi Iyem Mengangguk .
" Udah He He " Jawab Bi Iyem Cengengesan .
" Ya Udah Minggir ! Jangan Ngehalangin Gue Mau Jalan ! " Kata Reyfan Dan Bi Iyem Segera Menggeser Dirinya Untuk Tidak Menghalangi Reyfan Berjalan.
" Reyfan , Tadi Ibu Kamu Telefon ! " Ucap Bi Iyem Membuat Langkah Reyfan Berhenti .
" Terus Apa Katanya ? " Tanya Reyfan Tanpa Membalikan Badannya.
" Katanya Reyfan Jangan Lupa Makan ! Hari Ini Ibu Akan Pulang Malem Lagi Karena Sibuk ! " Terang Bi Iyem .
Reyfan Mendengus Kesal " Udah Biasa ! " Jawabnya , Lalu Ia Melanjuti Lagi Langkahnya Menaiki Tangga Menuju Kamarnya.
**
Malam Ini , Bian , Faelyn Dan Kedua Orang Tuanya Irfan Dan Ishycha Sedang Duduk Bersama Diruang Keluarga . Mata Irfan Menatap Tajam Kearah Bian Yang Duduk Dihadapannya.
" Berantem Lagi Hah ? " Tanya Irfan Dan Bian Mengangguk Pelan.
" Bagus ! " Ucap Irfan Seraya Menganggukan Kepalanya " Terus Kamu Menang Atau Kalah ? “ Tanya Irfan Membuat Dirinya Mendapat Pukulan Dari Istrinya , Ishycha .
" Irfan ! Kamu Ini Gimana Sih ? Bukannya Dimarahin Anaknya , Eh Malah Ditanya Menang Atau Kalah ! " Gerutu Ishycha Tak Mengerti Dengan Suami Nya Itu .
" Ya . . .Ya Aku Kan Cuma Tanya Aja ! " Ucap Irfan Terkekeh Menatap Ishycha , Lalu Pandangannya Beralih Lagi Kearah Bian " Galak Banget Ya Mamah Kamu ! " Ucap Irfan Dan Bian Mengangguk Setuju .
" Iya Pah ! Mamah Emang Galak Banget . Hobinya Mukulin Orang Terus ! " Sahut Bian Menyetujui Ucapan Papah Nya Tadi .
" Bian ! “ Bentak Ishycha Membuat Bian Bergidik Ngeri .
" He He Ampun Mah ! " Jawab Bian Cengengesan.
" Irfan , Kamu Tuh Bukannya Marahin Anaknya ! Dasar Ya Anak Sama Bapak Sama Aja ! " Gerutu Ishycha Lagi.
" Ya Kalo Aku Beda Sama Papah Aku Bukan Anaknya Dong , Iya Kan Pah ? " Seru Bian Melirik Kearah Irfan Meminta Dukungan Dan Papahnya Itu Mengangguk Setuju.
“ Betul Itu ! “ Jawab Irfan .
" Udah Pah , Cepetan Omongin Apa Yang Tadi Kita Udah Bicarakan ! Kasih Tau Faelyn Dan Bian Sekarang Juga ! " Ucap Ishycha Lagi Membuat Faelyn Dan Bian Saling Bertatapan Bingung Tak Mengerti Apa Maksud Pernyataan Ibu Nya Itu .
" Emangnya Apa Yang Mau Dibicarain Mah ? " Tanya Faelyn Penasaran.
" Irfan Cepetan Kasih Tau ! " Teriak Ishycha Melihat Suaminya Selalu Saja Terlihat Santai Dan Suka Bercanda Disaat Dirinya Ingin Serius .
" Kamu Aja Deh Yang Kasih Tau ! " Jawab Irfan.
Ishycha Menghela Nafasnya Kasar Dan Memilih Untuk Mengambil Alih Memberi Tahu Apa Rencana Yang Telah Dibuat Oleh Dirinya Dan Suaminya Itu Kepada Kedua Anaknya.
" Karena Bian Sering Banget Berkelahi Dan Setiap Pulang Sekolah Wajahnya Babak Belur Terus Bikin Mamah Pusing Ngeliatnya ! Jadi , Mamah Dan Papah Memutuskan Untuk Memindahkan Faelyn Ke Sekolah Bian ! “ Ucap Ishycha Panjang Lebar , Ia Sudah Memikirkan Itu Secara Matang .
“ Agar Faelyn Bisa Ngawasin Bian ! “ Lanjut Ishycha , Kini Ia Beralih Menatap Faelyn “ Dan Kamu Faelyn Harus Bisa Mencegah Kakak Kamu Kalo Mau Berantem Pukul - Pukulan Lagi ! Kamu Infoin Ke Mamah !" Jelas Ishycha Dilanjuti Dengan Senyuman " Gimana Ide Mamah Keren Kan ? "
“ Keren Banget ! “ Sahut Irfan Setelah Istrinya Itu Selesai Bicara .
Bian Mengernyitkan Dahinya " Keren Apa Nya Mah ? Ide Nya Gak Bermutu Sama Sekali ! Tetep Aja Aku Masih Bisa Berantem Ngumpet – Ngumpet ! " Jawab Bian Santai Mendapat Tatapan Tajam Dari Ishycha .
" Apa Mah ? Aku Dipindahin Kesekolah Kak Bian ? Gak Mau Ah ! " Faelyn Menggelengkan Kepalanya Cepat, Ia Tidak Setuju Dengan Keputusan Mamahnya.
" Loh Kenapa Enggak Mau ? Jadi Kan Kamu Tiap Hari Berangkat Sekolah Bisa Bareng Kakak Kamu ? Bian Kan Bawa Mobil . Jadi , Mamah Gak Perlu Repot – Repot Antar Kamu Ke Sekolah ? " Sambung Irfan.
" Tau Nih Mamah Apa – Apan Sih . Kasihan Kan Faelyn Harus Beradaptasi Lagi Dengan Lingkungan Sekolah Baru !" Sahut Bian Yang Juga Tak Setuju.
" Pokoknya Mamah Gak Mau Tau ! Surat Pindahan Sekolah Faelyn Akan Mamah Urus Secepatnya Dan Faelyn Akan Segera Bersekolah Ditempat Kamu ! " Tegas Ishycha Lalu Bangkit Dari Duduknya.
" Ayo Pah Kita Ke Kamar ! " Ajak Ishycha Dan Irfan Juga Ikut Beranjak Bangun.
“ Siap Mah ! “ Irfan Dengan Semangat Berjalan Mengikuti Ishycha . Kedua Orang Tua Bian Dan Faelyn Memang Masih Terlihat Muda Dan Suka Bercanda Membuat Mereka Berdua Merasa Beruntung Memiliki Kedua Orang Tua Seperti Itu .
Setelah Melihat Kedua Orang Tuanya Pergi Faelyn Bergeser Duduknya Mendekati Bian " Gimana Dong Kak?" Tanya Nya Dan Bian Hanya Mengangkat Bahunya.
" Entahlah ! "
" Tapi Gak Apa - Apa Juga Sih Gue Pindah Sekolah . Jadi Kan Gue Bisa Liat Siapa Sih Musuh Lo Yang Selalu Bikin Wajah Lo Babak Belur Mulu Dan Satu Lagi , Gue Jadi Bisa Berangkat Bareng Sama Lo ! " Ucap Faelyn Menghadap Bian.
" Terserah Lo Deh ! Pasti Lo Gak Akan Betah Deh Sekolah Disana . Orangnya Aneh - Aneh , Terus Yang Cowonya Genit-Genit ! Nanti Lo Akan Digodain Terus Deh , Pasti Nanti Lo Takut ! “ Ujar Bian Berusaha Menakut – Nakuti Adiknya Itu .
“ Lo Kan Anak Manja ! Mendingan Lo Gak Usah Pindah Ke Sekolah Gue Deh Dek ! Lebih Baik Sekarang Lo Cari Cara Supaya Gak Pindah Sekolah ! " Ucap Bian Menatap Faelyn Dengan Serius Agar Faelyn Tidak Mau Pindah Ke Sekolahnya.
" Kenapa Harus Takut ? " Tanya Faelyn Sambil Mendongakan Dagunya " Kan Gue Punya Kakak Yang Akan Ngejagain Gue ! Ya , Kecuali Kalo Kakanya Gak Sayang Sama Adek Nya Pasti Dia Akan Ngebiarin Adik Nya Digodain Cowok –Cowok ! " Balas Faelyn Sambil Tersenyum Miring Melirik Bian , Ia Tahu Kakaknya Itu Tidak Ingin Dirinya Bersekolah Disana Karena Takut Membuatnya Kesulitan Untuk Berkelahi Lagi . Padahal Ia Siap Membantu Jika Bian Membutuhkannya .
Mendengar Adiknya Bicara Seperti Itu Bian Merasa Tersanjung Saat Faelyn Mengatakan Bahwa Ada Dirinya Yang Akan Menjaganya . Akhirnya Bian Memutuskan Untuk Membiarkan Saja Adiknya Itu Satu Sekolah Dengannya.
Bian Tersenyum Lebar " Tenang Aja ! Tadi Gue Bercanda Kok ! " Tangan Bian Terangkat Merangkul Faelyn Kepelukannya " Gue Enggak Akan Ngebiarin Adik Gue Yang Paling Manja Ini Digodain Sama Cowok - Cowok Alay Apa Lagi Kalo Sampe Ada Yang Nyakitin Lo ! " Kata Bian Seraya Mengusap Kepala Faelyn .
Faelyn Tersenyum Dalam Dekapan Bian " Makasih Kak ! Tenang Aja , Nanti Faelyn Akan Bantuin Kak Bian Kalau Musuh Kakak Macam – Macam ! Pasti Musuh Lo Itu Mukanya Jelek Dan Ngeselin Ya Kak ? " Ucap Faelyn Panjang Lebar.
" Iya Dia Itu Ngeselin Banget . Orang Nya Jelek , Pala Batu , Songong Juga Lagi ! Pokoknya Lo Kalo Ngeliat Dia Langsung Muntah Deh ! " Bohong Bian Meyakinkan Faelyn Dengan Menjelek – Jelekkan Musuh Nya Itu .
" Ish Dasar Ya Itu Orang Udah Jelek , Hidup Lagi ! Tenang Aja Kak ! Pokoknya Musuh Lo , Berarti Musuh Gue Juga ! " Jawab Faelyn Membuat Bian Tersenyum Bangga .
" Tapi Lo Harus Janji Ya ? " Ucap Bian Melirik Faelyn .
"Janji Apa Sih ? Pake Janji-Janji Segala ? "
" Lo Harus Nurut Sama Gue Ya ! Jangan Ngebantah , Jangan Bandel , Jangan Nyari Masalah ! " Tegas Bian. Tentu Saja Meskipun Adiknya Itu Terlihat Ingin Membantunya Jika Sang Musuh Macam – Macam Dengannya Tapi Bian Tidak Menginginkan Itu . Dia Tidak Ingin Adiknya Ikut Masuk Dalam Permasalahannya .
" Siap Bos ! " Jawab Faelyn Semangat .
" Yaudah Mendingan Sekarang Kita Tidur Aja , Udah Malem ! " Kata Bian Seraya Melepaskan Pelukannya.
" Oke Kakak Ku ! "
Faelyn Memang Adik Yang Penurut , Ia Tidak Pernah Membantah Perintah Bian . Dia Tau , Apapun Yang Dilakukan Kakanya Adalah Yang Terbaik Untuknya. Bian Juga Sangat Sayang Kepada Faelyn , Ia Selalu Memperhatikan Apapun Berkaitan Dengan Adiknya Itu . Bian Tidak Ingin Faelyn Terluka Sama Sekali . Jika Ada Yang Membuatnya Tersakiti , Bian Tidak Akan Segan Menghabisi Orang Itu .
**
BACA PART BERIKUTNYA YA :) JANGAN LUPA KLIK TOMBOL LOVE NYA (LIKE) ! MAKASIH !