Musuh Dalam Selimut (semi 18++)

Musuh Dalam Selimut (semi 18++)

book_age18+
224
IKUTI
1K
BACA
drama
comedy
sweet
mystery
spiritual
like
intro-logo
Uraian

Hidup Lita yang berantakan karena perkosaan yang dia alami saat masa sekolah membawa trauma panjang dalam hidupnya.

Beruntung kehadiran Toni membuat dia bisa mengembalikan kepercayaan dirinya, bahkan Toni bisa meyakinkan Lita bahwa tidak semua laki laki jahat seperti sang pemerkosa dan juga ayah kandungnya yang sudah menanamkan benih benci dalam hati Lita yang terdalam.

Naasnya saat cinta dan kepercayaan mulai dirasakan oleh Lita, kehidupannya kembali diluluh lantahkan dengan pengkhianatan Toni dan kejadian yang terus berulang membuat Lita benci bahkan memanfaatkan rasa bencinya menjadi dendam kepada pria pria yang menyukai kecantikan dan keseksian dirinya.

Hingga karma itu datang dan menyadarkan Lita dari kehancuran yang semakin dalam.

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab I - Awal Malapetaka
Menjadi anak kedua dari tiga bersaudara, bahkan berfisik lemah membuat Lita menjadi anak pingitan bahkan tidak mempunyai teman bahkan teman sekolah saja tidak berani mendekati Lita karena beberapa kali didamprat oleh Rosa ibu kandung Lita yang walau sayang sekali pada Lita tapi juga membuat Lita seperti asisten rumah tangga. Yup!! walau tidak suka melihat Lita sakit tapi Rosa juga tidak suka melihat Lita hanya berdiam diri saja walaupun masih ada tugas sekolah yang harus dikerjakan, akhirnya lagi lagi Lita harus mengerjakan semua tugas rumah seperti mencuci baju, memasak, membersihkan rumah, bahkan menjaga adik bungsunya Adi Ketakutan yang berlebihan membuat Rosa memutuskan untuk mencari orang yang bisa menjaga saat Rosa sedang ada pekerjaan diluar rumah, yup...Rosa memang harus bekerja menghidupi dirinya, suami dan ketiga anaknya, karena suaminya tidak bekerja diluar rumah dan hanya diam dirumah baca koran dan mengerjakan reparasi barang elektronik yang merupakan hobby yang tidak beruang itu dirumah mereka itu Orang yang bertugas untuk mengawal Lita sepanjang hari adalah salah satu anak dari orang yang menyewa tempat dirumah kontrakan yang dibangun oleh neneknya Lita karena memang rumah mereka dibangun diatas tanah milik orangtua Rossa. Andi merasa senang karena dipercaya untuk mengawal gadis yang selama ini selalu menjadi bahan untuknya bermimpi basah yang menandakan kedewasaan seorang anak laki laki. Karena walau bentuk tubuh Lita agak gemuk tapi wajah dan pembawaannya yang selalu riang membuat suasana jadi bahagia disetiap kehadirannya. Dan dia selalu membuat Andi penasaran karena tidak pernah keluar rumah. . "Andi, kalau Lita ga bisa dibilangin kamu bilang enci yah". kata Rossa saat memberi petuah kepada Andi yang dengan senang hati menerima tugas untuk menjaga Lita. . "iya ci, nanti Andi laporan kalau Lita nakal". jawab Andi dengan mukanya yang kelihatan banget kalau dia meledek Lita yang melihat itu dan menjadi kesal. . Sebenarnya bukan Rossa ingin membatasi pergaulan Lita selama ini, tapi semua karena hasutan dari Andi yang mengatakan Lita sering kali melantur kalau pulang sekolah padahal sebenarnya adalah Lita sedang mencoba untuk mencari uang tambahan guna membeli buku cerita yang ingin sekali Lita beli, dan juga untuk bertemu dengan Akbar pria yang sudah meluluhkan hati Lita. Akbar adalah teman sekelas Lita, dia adalah sosok ketua kelas yang selalu membuat anak gadis dikelas berteriak histeris karena menganggumi ketampanannya. Sudah hampir seminggu Akbar dan Lita berpacaran, awal yang tidak terduga yaitu karena keisengan Akbar yang menjadi ketua genk di kelas. Seringkali Akbar menggoda Lita karena kecantikan dan tubuhnya yang seksi untuk ukuran anak kelas 6 sekolah dasar, bongsor lebih tepat nya kalau kata orang orang dulu. Lita yang judes membuat Akbar seringkali menjadi tertantang untuk menaklukan hatinya yang seringkali menjawab dengan jutek semua pertanyaan pertanyaan yang dikasih oleh Akbar, padahal Akbar adalah ketua kelas terang saja dia merasa tersinggung atas sikapnya Lita dan juga merasa penasaran. Seperti yang terjadi hari ini saat Akbar dan teman genknya buat acara untuk perkemahan sabtu dan minggu yang rutin diadakan setiap tahun, dan karena Lita adalah anak baru disekolah sehingga acara ini sekalian ditujukan untuk menyambut anggota pramuka baru. Rencana yang sudah disusun oleh Akbar adalah pada saat acara Jurit malam dia mau mengerjai Lita yang menjadi sosok jutek agar bisa dikerjain dalam kelas kosong yang sudah disusun beberapa meja menjadi bentuk panggung, padahal ditengahnya sudah diatur agar tidak ada meja alias kosong yang akan menyebabkan kecelakaan buat nanti orang yang melintas pasti jatuh terperosok. Rencana jahat itu sudah disusun oleh Akbar agar nantinya dia yang akan jadi pahlawan untuk menolong Lita sekaligus ajang balas dendam karena ucapan judes dari Lita. Waktu yang ditunggu tiba, anak anak yang berkeliling kelas untuk mencari petunjuk dan permainan yang dibuat oleh senior berkeliling dan satu persatu tugas yang diberi sudah selesai tersisa Lita yang masih mencari tugas yang diberikan padanya, yaitu menemukan barang berbentuk simpul tali pramuka dilingkungan sekolah. Padahal awal acara sudah diinfo bahwa barang yang diminta ditemukan hanya lantai 1 dan 2 saja, tapi karena ide dari Akbar jadinya lantai 3 pun ikut menjadi target pencarian dari Lita. Ditengah kegelapan gedung sekolah Lita berjalan hanya dengan penerangan senter kecil, lantai 2 yang ditutup dengan sengaja oleh Akbar dan semua petunjuk dirubah menjadi ke lantai 3. Akhirnya Lita menemukan petunjuk didalam ruang kelas yang sudah disetting dan ada Akbar yang sudah menunggu untuk menertawakan Lita yang akan jatuh dimeja yang sudah diaturnya itu. Lita berjalan perlahan dan naik ke tumpukan meja dan panggung yang sudah dibuat, Akbar yang diam menunggu dengan sabar Lita yang jatuh sedikit tegang karena takut akan terjadi apa apa dengan Lita. Perubahan niat tiba tiba karena Lita tiba tiba saja bersin karena ada bau debu yang kuat dari kain yang menutupi meja yang tersusun itu. Lita naik perlahan dan saat mendekati meja bolong tengah tiba tiba Akbar berteriak dan berlari naik ke atas meja sehingga bukan Lita yang masuk kedalam meja jebakan itu melainkan Akbar, suara teriakan Lita melihat Akbar yang terjatuh dengan kencang membuat seluruh anggota PerSaMi datang ke lantai 3 dan membantu Akbar untuk keluar dari tumpukan meja tersebut. Setelah Akbar berhasil dibantu para kakak pembina Pramuka untuk keluar dari tumpukan meja itu, Lita segera menghampiri Akbar dan membantu memapahnya untuk kembali ke tenda yang dibuat oleh regunya. Dibantu oleh teman seregu nya Akbar menjerit jerit kesakitan karena kakinya sepertinya keseleo, salah satu teman seregu Akbar diminta untuk mengabari keluarga Akbar agar dijemput pulang. Dan seluruh anggota dibubarkan untuk kembali kerumah masing masing karena insiden ini. Lita yang merasa bersalah karena dipikirnya Akbar jatuh karena menolongnya, bukan karena memang Akbar yang ternyata berubah pikiran dan coba untuk menyelamatkan Lita dengan sesungguhnya. Semenjak kejadian itu sikap Lita menjadi lebih baik pada Akbar, sudah tidak menjawab dengan ketus dan jutek, sedangkan Akbar yang terus diledekin sama temannya karena kejadian itu menjadi malu dan menjauhkan diri dari regunya. Lita yang selalu mendekati Akbar sebagai bentuk terima kasih dan rasa sesalnya akibat kecelakaan itu dan rasa itu mulai muncul sampai Akbar mengirimkan surat cintanya yang pertama pada Lita. "Saat kamu membaca surat ini aku pasti sedang menahan malu karena sudah mengakui hal yang harusnya tidak aku katakan padamu, tapi aku tidak bisa menahan rasa ini. Lita maukah kamu jadi pacarku? Surat yang singkat tapi mampu membuat jantung Lita berdetak kencang, bagaimana tidak seminggu lalu pria ini berjuang keras mengusili bahkan mengerjainya, dia bahkan kerap kali membuat kesal hati Lita karena ucapannya yang meledek nama Rossa mama yang sangat disayanginya. Tapi hari ini eh tidak 3 hari yang lalu pria ini juga yang sudah menyelamatkan dirinya saat dia akan jatuh didalam tumpukan meja meja itu, dan surat ini..ya ampun, Lita tidak dapat menahan gerakan kepalanya menatap meja belakang dari baris tempat duduk ini disana Akbar dengan tertunduk ikut menatap matanya dan menunggu jawaban dari gadis jutek yang ada di meja depan barisan ini. "Ma, Lita boleh ijin fotocopy kedepan gang ga? ada soal buat ujian biar Lita bisa belajar lebih giat tanya Lita dimalam saat Rossa baru saja pulang dari tempat kerja. "Boleh aja ta, tapi ditemenin sama Andi yah. Biar aman". Jawabnya Rossa sambil mengelap keringat yang bercucuran karena udara yang panas. "yah mama, emang ga boleh Lita pergi sendiri? lagian emang Andi ga lagi belajar juga?" sungut Lita kesal. "Ga boleh, Andi tuh udah baik sama kita dia peduli loh dia ga pernah ngeluh walau dia mau ujian. Kalau buat kamu dia selalu siap antar". tambah Rossa dengan senyuman. "Ya udah kalau gitu minta tolong sama Andi aja yang fotocopy ngapain Lita juga harus ikut kalau dia juga harus pergi". kata Lita dengan muka cemberut. Gagal sudah rencana Lita untuk keluar rumah, padahal dia sudah janjian dengan Akbar yang sudah resmi jadi pacarnya seminggu lalu. Andi mendengar ucapan Rossa dari dalam kamar mandi dengan hati yang senang, betapa Rossa sangat percaya padanya. "Akan ada saat dimana aku akan mendapatkan tubuh montok dan seksi itu". ucap Andi dalam hati. Bingung kenapa Andi bisa mendengar ucapan Rossa dari dalam kamar mandi? itu karena kamar mandi rumah Rossa digabung dengan kamar mandi untuk orang kontrakan, khusus untuk keluarga Andi tentunya karena sudah dianggap keluarga sendiri oleh Rossa. Jadi kamar mandi itu mempunyai dua pintu, satu dari luar dan mengunci dari dlm kamar mandi...satu lagi dari ruang tamu rumah Rossa dan dikunci dari dalam rumah kalau tidak ada yang mau pakai kamar mandinya. Ujian Nasional kelas 6 segera dimulai, pelajaran tambahan dan belajar kelompok pun semakin giat dilakukan oleh anak anak kelas 6. Tidak terkecuali Lita dan Akbar, ajang kerja kelompok dimanfaatkan oleh mereka untuk bertemu kangen Pembagian kelompok yang tidak adil dilakukan oleh Akbar, karena dia dengan memanfaatkan posisinya sebagai ketua kelas untuk mengatur kelompok untuk belajar bersama. Didalam tentu saja ada Lita dan tidak ada anak perempuan lain selain Lita didalam kelompok itu, dan jadwal yang sudah diatur oleh Akbar adalah wajib setiap hari ada kerja kelompok di rumah anak secara bergantian. 75% belajar dan sisanya 25% dihabiskan oleh Lita dan Akbar untuk memadu kasih, walau hanya berpegangan tangan dan berciuman pipi dan bibir tapi cukup membuat mereka sangat bahagia. Hingga suatu hari kerja kelompok diadakan di rumah Lita, saat itu Rossa sudah membuka toko kelontong agar papa Lundi bisa ada kegiatan dirumah tanpa bosan yaitu dengan menjaga toko. Sesekali Rossa ikut membantu seperti hari ini yang bertepatan dengan adanya kerja kelompok dirumah mereka, Lita dengan semangat menyiapkan dan membersihkan rumahnya agar tidak berantakan karena ulah Adi adiknya yang seringkali membuat rumah menjadi berantakan. Tepat jam 2 Akbar dan anggota kelompok yang lain datang dan mereka belajar bersama, seperti biasa adegan pacaran dua sejoli ini pun masih dilakukan. Namun kali ini Akbar agak lebih berani karena yakin dirumah Lita aman, mama dan papanya ada ditoko depan, Feby kakaknya tidak ada karena sekolah siang dan Adi juga ada ditoko bermain game nintendo dijaman itu. Suasana yang sepi ditambah oleh kompaknya anggota belajar itu membuat Akbar dan Lita berani lebih jauh, tak hanya berciuman dan berpegangan tangan tapi juga ditambah dengan remasan dan belaian lembut di d**a yang masih rata milik Lita. Sampai pada akhirnya terdengar suara pompa air dibelakang kamar Lita yang terdengar agak keras membuat keduanya kaget dan segera melepas pelukan dan ciuman mereka. Dengan perasaan kesal Akbar akhirnya mengajak anggota lainnya untuk pamit pulang, sedangkan Lita merasa kesal dan benci terlebih mengetahui siapa orang yang sudah mengganggu kegiatan yang sungguh menyenangkan itu. Ya..Andi...dialah orang yang sudah merusak suasana mesra antara Akbar dan Lita karena dia melihat adegan yang Lita dan Akbar lakukan dan membuat dia menjadi cemburu buta. Rasa amarah itu membuat dia menjadi sangat marah dan membuat penyesalan besar untuk Lita sampai hari ini. -------------------€€€-------------- Kelulusan SD dijalani Lita hanya dengan diam sendiri dirumah dimana semua temannya ikut acara perpisahan ke Ciater Jawa Barat, hanya Lita seorang yang tidak ikut karena Rossa tidak mengijinkan karena Andi tidak diperbolehkan ikut hanya karena beda sekolah, padahal Andi adalah penjaga Lita yang harus ikut kemana pun Lita pergi dan karena itu Lita kehilangan kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan pada laki laki yang sudah memberikan ciuman pertama dalam hidup Lita. Hari berganti dan Lita pun sudah masuk sekolah lanjutan dan hubungannya dengan Akbar pun harus berakhir karena Akbar masuk sekolah lanjutan dengan basic agama yang lebih kental. Sikap Andi makin menjadi, dia malah menunjukkan keposesifan dia melebihi sikap dari mama Rossa. Lita yang menjadi korbannya karena semua yang dilakukan oleh Lita harus sepengetahuan dan seijin dari Andi. Suatu hari Lita merasa rindu dengan belaian dan ciuman Akbar yang sudah membuatnya ketagihan, sehingga membuat Lita bergairah bahkan dipertemuan terakhir Lita dan Akbar mereka sudah sampai sekitar wilayah d**a ke atas hampir sampai wilayah perut andai saja Andi tidak merusak semuanya. Karena rasa kangen itu membuat Lita membayangkan sentuhan yang pernah dia rasakan dari Akbar, hari itu Lita masuk siang sekolahnya dan dirumah suasana sangat sepi karena kedua orangtuanya ada urusan diluar rumah dengan membawa Andi karena memang masih kecil, Feby juga belum pulang sekolah. Sehingga Lita membelai bagian tubuhnya dengan kedua tangannya sambil membayangkan sentuhan dan remasan lembut yang pernah dia rasakan dari Akbar. Mungkin karena terlalu terlena Lita sampai tidak menyadari bahwa dia mengeluarkan suara erangan yang terdengar sangat seksi terdengar oleh telinga orang yang dengan sengaja mengintip dari lubang kunci pintu kamar Lita. Andilah orang yang mengintip kegiatan yang sedang dilakukan Lita, bahkan sekarang Lita sudah membuka satu persatu baju yang dia kenakan dan terus memberi sentuhan di dadanya yang baru tumbuh. Erangan yang ditimbulkan Lita membuat Andi sangat bernafsu dan akhirnya brak!!!! suara pintu didobrak oleh Andi dan karena sangat terkejut Lita bukannya menutup tubuhnya yang telanjang malah bengong seketika dia tersadar malah pada saat Andi sudah berdiri tepat didepannya dan mulai meremas dadanya dengan kasar, Lita dengan muka ketakutan bergerak mundur sambil mencari handuk dan pakaian untuk menutupi tubuhnya yang telanjang sempurna dengan pucuk p******a yang tegang karena mendapat elusan dari Andi Andi melihat Lita akan menutup pemandangan yang indah itu segera merebut kain dan handuk untuk menutupi bahkan dia sambil menendang pintu agar tertutup dan segera menghampiri Lita kembali. "Apa apaan kamu Ndi, keluar ga? teriak Lita kencang yang langsung dibungkam oleh Andi dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya meremas p******a Lita membuat Lita meringis sakit. "gue udah lama pengen banget liat lu telanjang kayak gini Ta, gue sering bayangin lu menghisap p***s gw sampai gue puas, lu harus elus gue juga seperti yang lu lakuin sama cowo lu waktu itu. Lu pikir gue ga liat kan kalau gue ngintipin lu waktu itu". kata Andi lagi mulai mencium bibir Lita dengan kasar. Lita yang tidak siap dicium langsung menjerit kecil karena bibirnya luka terkena benturan gigi dari Andi. Dia buang muka menghindar dari bibir Andi tapi ditahan oleh Andi dan Lita terpaksa meringis menahan mual karena mulut Andi yang bau karena baru saja bangun tidur. Setelah puas mencium dan meremas d**a Lita, Andi juga ikut membuka semua pakaiannya dan bugil didepan Lita. Dengan terburu buru Andi menindih tubuh Lita agar Lita tidak bisa bergerak lagi karena berat badan Andi lumayan untuk membuat Lita tidak bisa bergerak. Usapan ditubuh bawah Lita membuat Lita sedikit bergairah apalagi tadi dia juga masih sedikit bergairah karena rindunya pada Akbar dan juga remasannya. Andi tidak menyia nyiakan kesempatan saat Lita bengong dan mencoba untuk memaksakan senjatanya ke bagian bawah tubuh Lita dengan semangat, tanpa dibiarkan dulu Lita untuk mendapatkan pelumas agar v****anya basah dan mudah untuk dimasuki. Dan jeritan itu keluar juga dari mulutnya Lita yang langsung ditutup oleh mulut Andi yang segera bergerak dengan cepat untuk mencapai kepuasannya dari tubuh perawan Lita. Dan hal itu terjadi dengan sangat kasar dan cepat berbarengan dengan suara petir disiang hari itu menambah suasana yang kelabu mewakilkan tangisan Lita yang kehilangan keperawanan nya oleh orang yang sangat dipercaya oleh mama Rossa. Tangisan dan rintihan sakit dari bibir Lita membangunkan Andi dari tidurnya, bukan merasa malu dan takut tapi dia dengan santai memakai celana dan pakaiannya keluar dari kamar Lita sambil menyeret Lita menuju kamar mandi dan memasukkan kepala Lita ke dalam bak mandi yang gelap karena hari mulai gelap yang di akibatkan oleh hujan, disela nafas Lita yang tersengal karena kekurangan oksigen Andi terus menekan kepala Lita kedalam dan menariknya lagi keluar tanpa menghiraukan tangan Lita yang meronta ronta meminta dan mencoba menghentikan tangan Andi yang terus menerus menekan itu. Lita ditemukan dalam keadaan pingsan tanpa busana oleh Feby sore itu saat dia pulang dari sekolah. Jeritan Feby membuat orang orang yang mengontrak di rumah Rossa berdatangan melihat apa yang terjadi sehingga Feby teriak dengan kencang karena kondisi adiknya yang mengenaskan. "Tolong....Lita...bangun neng teriak Feby sungguh menyayat hati karena panik dia malah sibuk cari orang untuk membantu adiknya dari pada menutupi tubuh Lita yang masih polos dengan bercak darah disekitar s********n Lita dan darah gumpal yang ada di atas tempat tidur Lita dengan kondisi tubuh Lita yang basah kuyub. Melihat itu ibu Parmi ibunya Andi berinisiatif untuk mencari handuk dan selimut guna menutupi tubuh Lita anak dari tuan rumah tempat dia mengontrak yang selama ini banyak membantunya dan keluarganya selama ini. 2 jam kemudian Rossa datang bersama Lundi dan Adi setelah mendapat telepon dari salah satu penghuni kontrakan. Kondisi Lita sudah sadar dan menangis tapi tidak bisa bicara apa apa karena setiap ditanya ada apa Lita hanya menangis dan menjerit histeris lalu pingsan kembali. Rossa menangis melihat keadaan putri bungsunya yang terlihat sangat syok dan ketakutan, dia mencari Andi disekeliling tapi tidak melihat keberadaannya. Dan ketika Rossa menanyakan hal itu pada Lita reaksi nya malah Lita menjerit dan meraung histeris mendengar nama tersebut. Disaat itulah Rossa heran dan menanyakan kepada bu Parmi dan jawabannya adalah Andi sedang pergi ke Banten kampung halaman mereka secara mendadak. Pov Andi "hahahahaha akhirnya gue bisa dapetin keperawanan Lu Ta, lu yang selama ini sombong banget jadi cewe. Mampus deh lu rasain balasan dari gue, sok jual mahal sih lu", batin Andi saat dia berada dalam kereta yang membawanya ke luar kota alias ke kampung halamannya untuk melarikan diri. Rencana pelariannya mengalir begitu saja begitu mengetahui darah segar mengalir dan s**********n Lita dan juga wajah Lita yang membiru setelah aksi celup mencelupkan kepala yang dia lakukan tadi karena mendengar tangisan Lita setelah selesai dia perkosa. Sedikit menyesal tapi kepuasan yang Andi alami membuat dia melupakan bahwa ada resiko yang akan dia hadapi dikemudian hari atas kelakuannya itu. *** Sementara itu di rumah Lita berkumpul Pak Tardi dan bu Parmi yang merupakan orang tua dari Andi, mereka meminta kepada Rossa dan juga Lundi karena mereka malu sudah membuat Lita terluka seperti itu tanpa mengetahui bahwa pelaku sebenarnya adalah anak mereka sendiri, karena sampai Lita kembali dari rumah sakit setelah dirawat dan diberikan resep obat penenang yang membantunya tertidur dengan lelap. "Maafin Andi yah ci, gara Andi pulang kampung si eneng Lita jadi dijahatin orang kayak gini", isak tangis bu Parmi sambil memegang tangan Rossa. "Iya mi, emang kenapa si Andi tiba tiba pulang kampung? bukannya belum waktunya liburan yah? kan baru aja masuk sekolah". Jawab Rossa sambil terus menangis. "Gimana keadaan Lita ci? kata pak Tardi ikut bicara karena tak tahan melihat istrinya nangis terus. " Lita syok dan trauma berat, kata dokter dia diperkosa karena ada tanda tanda kekerasan di daerah vitalnya". jawab Rossa lagi. "masya Allah...yang sabar ya nci, semoga pelakunya segera ketemu" kata pak Tardi lagi tampak terkejut. Sebulan setelah kejadian itu Andi kembali tanpa merasa berdosa dia memang menghindari Lita hanya karena takut reaksi Lita akan teriak seperti info yang didapat dari kedua orang tuanya. Tapi ternyata obsesi Andi pada Lita tidak berhenti sampai di situ saja, Andi bahkan berencana kembali melakukan aksi b***tnya lagi kepada Lita saat ada waktunya. Lita baru saja selesai mandi saat kedua orangtuanya pulang bersama Adi adik bungsunya, hari ini Rossa hanya pergi sebentar karena dia berencana membuka toko kembali setelah hampir sebulan mengurus dan merawat Lita yang masih syok dengan kejadian itu. "eh Andi, kemana aja lu? enci cariin juga. emang ada urusan apa lu pergi tiba tiba ke kampung ampe Lita celaka aja lu ga ada lindungin dia". Kata Rossa saat melihat Andi masuk perkarangan rumah kontrakan milik keluarganya tersebut. Andi yang kaget melihat Rossa dan mendengar tegurannya hanya diam dan meringis. "iya ci maaf, Andi lagi ada urusan dikampung. Nenek sakit jawab Andi berbohong pada Rossa. "Iya dah sono, jagain Lita yang bener Ndi, terakhir lu pergi dia kena musibah itu". kata Rossa pelan. Andi masuk ke kamar kontrakan yang selama ini ditempati keluarganya, jumlah mereka yang banyak membuat Andi dan ayahnya harus tidur didepan kamar yang merupakan fasilitas jalan untuk penghuni rumah kontrakan yang lain. Setelah menaruh tas ranselnya Andi berencana ke rumah bagian belakang yang adalah rumah induk alias rumah Rossa. Dia ingin lihat gadis yang sudah dia perkosa dan sudah memberikan kepuasan yang sangat dia sukai dan bayangkan selama ini. Dengan mengendap endap dia berjalan dan akhirnya sampai ke depan pintu kamar Lita dan melihat dari jendela bahwa yang empunya kamar sedang tertidur. Hari itu memang hari libur tapi lagi lagi Lita ditinggal dirumah karena Feby dan Adi diajak pergi oleh Lundi papanya sedangkan Rossa sedang menjaga toko dan merapihkan kembali setelah tutup lama sekali. Posisi tidur Lita sungguh buat Andi menjadi ber*****h kembali. Dan diam diam membuka pintu kamar yang tidak terkunci serta menutup juga tidak lupa menguncinya. Dia juga menutup tirai kamar agar tidak terlihat dari luar apa yang akan dia perbuat kembali pada Lita yang bertambah cantik dan seksi itu. "Akhirnya kita ketemu lagi ya cantik, gue udah kangen nidurin lu. Gue liat kok lu makin semok aja, lu puas ya sama sodokan gue terakhir" kata Andi sambil menutup mulut Lita dengan tangan kanannya. Lita yang baru saja sadar setelah mulutnya di bekap oleh tangan Andi melotot dan langsung pucat pasi, terlintas lagi ketakutan yang dia alami sebulan lalu akibat orang yang ada didepan nya ini. Keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya sehingga basah dan membuat tonjolan didadanya mencetak p****gnya yang tidak menggunakan bra saat dirumah. "waw. t***t lu udah makin jadj yah, makin gede aja, lu harus terimakasih ama gue karena gue udah bikin ini tambah mancung". kata Adi sambil mencubit p****g Lita dengan gemas. "hmmmft....huhftt...." terdengar Lita mendengus karena tidak dapat mengeluarkan suara. Dia melotot ke Andi yang mulai menjilati pucuk dadanya yang membusung dan bergoyang karena usahanya untuk melepaskan diri, tapi tenaga Andi jauh lebih kuat sehingga kena juga p****g itu oleh isapan dan usapan lidah Andi yang hangat terasa. Naluri ketakutan Lita sedikit buyar, ketika sengatan listrik terasa saat pucuk dadanya disentuh lidah Andi tanpa sadar Lita melenguh geli dan membuat Andi menjadi tambah b*******h. Andi mencari selimut dan mengikat kedua tangan Lita ke atas kepalanya dan dikaitkan ke kepala tempat tidur yang memang kokoh itu dan mencari kain lain untuk menyumpal mulut Lita, karena Andi ingin mengelus seluruh tubuh Lita tanpa diganggu tangan Lita yang terus memukul dan berontak. "Gue janji kali ini ga sesakit dulu sayang, gue mau lu mendesah enak seperti barusan". kata Andi sambil meremas dan memilin p******a Lita dan juga p****gnya yang semakin mengeras, karena secara naluri hal itu terjadi karena adanya ransangan dan sentuhan pada wanita. Lita menggeleng gelengkan lehernya yang terus dikecupi dan dijilat oleh Andi, dia merasa jijik dengan tangan Andi yang mulai turun ke perut dan s**********n Lita dan mengusap lembut bulu tipis yang ada disana. "waw.... disini juga menarik, gue ga tahu kalau lu juga seksi di bagian ini dan sepertinya minta dijilat juga ya" kata Andi yang tanpa dikomando langsung mencium dan menjilat daerah terlarang milik Lita tersebut. Dengan nafas tersengal dan detak jantung yang tidak beraturan dan trauma yang kembali berputar dalam benak Lita membuat dia pingsan dan lemas sedangkan Andi dengan terus bernafsu masih saja menjilat dan mulai memasuki v****a Lita yang mulai rapat kembali setelah pengobatan yang dilalukan selama 1 bulan terakhir. Erangan Andi membuat Lita tersadar dari pingsannya dan menangis memeluk selimut, kedua tangan dan mulutnya sudah dibuka oleh Andi setelah dia selesai melepaskan gairah yang dipendamnya selama 1 bulan dalam pelariannya kemarin. "Awas lu sampai ngadu sama enci, gue bikin lu ngesel pokoknya mulai sekarang lu harus jadi pemuas nafsu gue". kata Andi mengancam Lita. Ketika Andi hendak menyeret Lita kembali ke kamar mandi, perlahan terdengar suara batuk Lundi papanya Lita dan akhirnya Andi gagal menyiksa Lita dan memilih untuk kabur sambil terus mengancam dan melotot ke arah tubuh Lita yang penuh tanda merah-merah. 3 bulan dari kepulangan Andi dari Banten, Lita terus hidup dalam ketakutan, setiap kali Andi masuk kamar mandi saat malam hari untuk mandi, pasti Lita dipaksa untuk ikut dan memuaskan napsunya dalam kamar mandi dan setelah itu kepalanya berkali-kali dicelupkan di bak kamar mandi sehingga membuat Lita kehabisan nafas. Itulah awal muasal trauma Lita yang terus dialami sampai detik hari ini. TBC

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
213.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
170.4K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
294.1K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.4K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.3K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.5K
bc

TERNODA

read
192.6K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook