SUAMI DAN ISTRI

1090 Kata

Devita masih saja mual-mual karena masuk angin. Rama tidak tega juga melihatnya. Devita juga mengeluhkan kepalanya yang pusing. Setelah Bik Siah memberinya obat masuk angin, dan sudah mengerik punggungnya. Barulah ia bisa tertidur dengan nyaman. Rama menatap wajah Devita yang tertidur di atas ranjang. Ia teringat akan dua pria yang ditemuinya hari ini. Dua pria yang menatap Devita dengan penuh cinta dan kerinduan. Dua pria yang berbicara penuh kelembutan, dan tatapannya yang tertuju pada Devita penuh keteduhan. Tapi pada kenyataannya, Devita harus menjalani hari-harinya di sini, bersamanya, dan harus menghadapi kekasarannya. Harus menerima ketajaman tatapan dan suaranya. Dan sedang dipermainkan hidupnya. Menatap wajah damai Devita mengingatkan Rama pada seseorang yang sangat dicintainya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN