"Lepaskan" Devita mencoba melepaskan dirinya dari dekapan erat kedua tangan Rama Adrian. Wajahnya kembali bersimbah air mata. Rama Adrian menindih tubuh Devita. Wajah mereka begitu dekat, Devita melengoskan wajahnya, tidak ingin menatap wajah Rama Adrian. Rama Adrian menghapus air mata di pipi Devita. "Awalnya, semua memang hanya sandiwara. Awalnya, aku menikahimu di atas sebuah perjanjian dengan ayahku, agar aku bisa mendapatkan kembali hakku. Awalnya, aku tidak memiliki rasa apapun pada dirimu." Rama menarik napas sesaat, lalu melanjutkan. "Awalnya, itu awalnya Devita Ramadhan Adrian Lazuardi. Tapi pada akhirnya, aku terjerat oleh pesonamu. Kamu membuat aku lupa dengan tujuanku ada di sini. Kamu membuat aku lupa akan sandiwara yang harus aku jalani. Kamu membuat aku lupa kalau jatuh c