HATI YANG MULAI LULUH

1042 Kata

     Devita akhirnya siuman juga dari pingsannya. Ia membuka matanya perlahan, disapukan pandangan ke langit-langit kamar.      "Masih melihat ular?" Tanya Rama yang duduk di sampingnya. Devita menolehkan kepala, matanya menatap Rama, ia menggelengkan kepala perlahan. Tiba-tiba wajahnya yang pucat memerah, Devita teringat akan ciuman Rama yang sudah membuatnya jatuh pingsan untuk kedua kalinya. Devita memiringkan tubuhnya, ia berbaring membelakangi Rama.      "Kenapa kamu tadi ke gazebo, aku sudah bilang kalau di luar bisa saja ada ular," tanya Rama dengan nada tidak keras seperti biasanya. Mata Devita mengerjap, demi mendengar nada lembut dalam suara Rama. Devita merubah posisi berbaringnya, ia kembali berbaring telentang, ia tatap mata Rama yang juga tengah menatapnya. Tapi tatapan it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN