HARAPAN DEVITA

992 Kata

Setelah selesai bercinta, keduanya mandi bersama, dan mengulangi percintaan mereka. Selesai mandi, Devita menuju dapur, baru sampai ambang pintu dapur, perutnya bergolak hebat saat membaui aroma telur dadar. Devita berlari ke kamar mandi di dekat dapur, ia memuntahkan semua isi perutnya di dalam closet. Bu Adwina yang mendengar suara Devita muntah-muntah segera masuk ke dalam kamar mandi. Diusapnya punggung Devita lembut. "Kamu masuk angin, Sayang" "Ada apa?" Belum lagi Devita menjawab pertanyaan ibu meetuanya, Adrian muncul di ambang pintu kamar mandi. "Kamu masuk angin, Cintaku?" Tanya Adrian cemas. "Bunda buatkan teh hangat dulu ya" Bu Adwina ke luar dari kamar mandi, Adrian menggantikan Bundanya mengusap punggung Devita. "Pusing, mual, Bang" Devita memegang kening, dan perutnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN