BAB 6

1308 Kata
Alend mengunjungi Kania dan anaknya lagi, ya dia tidak akan menyerah begitu saja  kepada Kania dan anaknya apalagi melihat Arka yang sangat tampan dan menggemaskan itu membuatnya kangen saat berjauhan dengannya. Alend sudah sampai kediaman Kania pukul enam pagi ya dia tahu kalau wanitanya itu akan bekerja pukul tujuh pagi makanya sebelum jam tujuh dia langsung menuju ke kontrakan Kania. setelah mengetuk pintu beberapa kali akhirnya pintunya terbuka ya terlihat kalau Kania  dan anaknya habis mandi karena Arka masih handukan di pelukan Kania itu. "pagi kesayangan papa" sapa Alend membuat Arka terlalu bersemangat hingga sampai mau lolos dari gendongan ibunya. karena melihat Arka yang sangat bersemangat akhirnya Alend langsung menggendong anaknya itu dia mengikut Kania untuk masuk rumah, anak laki lakinya bahkan anteng di pangkuannya dan membuat Kania nggak kesulitan lagi untuk memakaikan baju untuk anaknya itu dasar anak bapak sama aja batin Kania. "tolong jagain Arka dulu" pinta Kania pada Alend "mau kemana emang?" tanya Alend "masak" jawabnya singkat padat dan jelas Alend tersenyum senyum sendiri walau Kania menjawab pertanyaan yang dia lontarkan dengan jawaban yang singkat dia sudah bahagia setidaknya wanita itu tidak mendiamkannya lagi karena bagi Alend dia memilih di maki maki Kania atas kesalahannya dari pada melihat Kania mendiamkannya dia tak akan sanggup. "sayang maafin papa ya" ucap Alend pada anaknya yang di pangkuannya itu Arka yang gak tau apa apa pun malahan ketawa ketawa dia ngira papanya sedang menghiburnya makanya dia ketawa Kania yang mendengar itu pun ikut sedih, Alend memang benar benar tulus minta maaf padanya sebagai manusia dia pun akan memaafkan Alend tapi semuanya butuh waktu tapi saat dia berpikir pun dia masih kepikiran dengan Arka karena sampai sekarang pun anaknya belum punya akta kelahiran dan ya karena Arka lahir di luat pernikahan hal itulah yang kadang membuat Kania sedih saat mengetahui fakta itu. "sayang, Arka haus nih kayaknya" ucap Alend bahkan dengan beraninya dia menggoda Kania dengan memanggilnya sayang "masak apa nih?" tanya Alend lagi karena tak ada jawaban dari wanitaya Kania setelah menggendong anaknya dia langsung mengeluarkan payudaranya untuk menyusui Arka, bahkan kebiasaan Arka pun makin menjadi jadi suka banget mainin p******a yang satunya saat dia nyusu begini memang buah ga jatuh dari pohonnya apalagi sekarang papa Arka lagi ngeces bangett liatin anaknya nyusu seenak itu dong ya. "Arka buat papa pengen nyusu" ucap Alend " ih mas jangan liat , itu lanjutin masakan aku tinggal ngaduk nasi goreng doang" ucap Kania "lha kamu nyusuin Arka di depan ku kok ga boleh aku liat si yang kan sama aja kamu mancing ngode ngode sama aku" ucap Alend "diem deh, ini masih percobaan lho mas aku belum  maafin kamu" ucap Kania alend mematikan kompornya dan segera menuangkan nasi goreng yang sudah matang di temapat nasi, dia benar benar ingin ngomong serius banget sama Kania dia ga mungkin membiarkan kesalah pahaman ini terus menerus. "kamu makan dulu ya, aku mau bicara serius lagi pula Arka udah ngantuk" ucap Alend dan langsung diangguki oleh Kania *** setelah selesai makan Kania langsung menaruh anaknya lagi di kamarnya karena dia tidur,hari ini Kania ijin dengan Deva untuk ijin tidak masuk kerja ya dia juga ingin tau dan meluruskan masalahnya dengan Alend. Deva pun mendukungnya agar masalah yang di hadapi Kania segera selesai. "jadi" ucap Kania memancing Alend "aku minta maaf" ucap Alend "aku sangat bersalah sama kamu, aku udah percaya sama orang lain dan malahan ga dengerin penjelasan kamu. kasih aku kesempatan ya aku ga bakal nyia nyiain kamu lagi" ucap Alend "aku masih trauma dengan perilaku kamu yang dulu" ucap Kania "aku tau aku sangat bersalah apalagi sekarang udah ada Arka disini aku ga mau Arka kekurangan kasih sayang dari kita lagi pula kalau kita bisa nikah kan Arka bisa buat akta lahir juga kan? kamu ga kasihan sama anak kita?" tanya Alend "aku bakalan ngasih kamu kesempatan demi Arka tapi sekali lagi kamu ngecewain aku aku bakalan pergi dari kamu" ucap Kania "aku janji akan berusaha sebaik baiknya, makasih sayang" ucap Alend dia langsung memeluk Kania. ini bukan akhir dari masalah mereka, tapi ini adalah awal dari perjuangan cinta mereka sesungguhnya ya banyak sekali halangan dan rintangan yang pastinya akan menghambat kisah cintanya. walau pun Kania memberikan kesempatan Alend untuk memperbaiki ini semua bukan berarti dengan mudah Kania bisa membuka hatinya kembali untuk Alend. luka hatinya masih sangat terasa sampai saat ini dan itu susah untuk di obati dia pun tak pernah tau mungkin suatu saat nanti dia bisa menerima Alend dengan seluruh hatinya. "kamu jangan hindarin aku lagi ya" pinta Alend dan diangguki Kania pelukan Alend terlepas ketika mendengar suara Arka menangis ya balita itu menangis keras seakan memanggil kedua orang tuanya yang sedang bermesraan itu. "aku aja" ucap Alend dia langsung berlari menuju kamar dan mengambil anaknya itu. setelah di gendong Alend akhirnya Arka tenang dan memeluk lehernya erat. walaupun masih sesenggukan tapi semuanya baik baik saja anak ini sungguh membuat Alend takjub dia tak pernah menyangka anaknya bisa setampan ini dan ya sekaligus membuatnya sedih telah melewatkan tumbuh kembang anaknya dia sangat menyesal akan itu. Kania langsung mengambil Arka untuk di susui dia tau anaknya pasti lapar lagi makanya bangun langsung nangis kejer seperti ini. Alend lagi lagi menikmati pemandangan di depannya itu sungguh dia bahagia melihat anak dan ya orang yang di cintainya itu berada di sampingnya saat ini. Alend akan tetep berusaha membujuk Kania agar mau segera menikah dengannya dia sudah  tidak tahan lagi apalagi di suguhi pemandangan indah p******a mulus Kania tiap hari ini apalagi anaknya itu yang selalu mengambil kesempatan memainkan kesukaannya membuat nya pengen tapi ya dia sadar diri baru aja di maafin masa mau bikin onar lagi kan dia takut. "duh Arka kuat banget nyusunya bikin papa pengen" ucap Alend membuat Kania langsung melotot kepadanya "ga usah di liat" ucap Kania "kan ada di depanku masa ga boleh di liat"ucap Alend masih saja ngeles ni orang "kita jalan yuk, mumpung kamu libur ini kan baru jam sembilan pagi" ucap Alend tapi Kania masih diam "diam mu aku anggap iya, oke sayangg ayo siap siap" ucap Alend yang langsung mengambil alih Arka dan di bawanya keluar kos an anaknya malah ketawa ketawa saat di godanya seperti ini. *** setelah Kania selesai bersiap akhirnya Alend pun mengajak mereka pergi ke mall kan pas nanti sampai sana mall nya sudah buka. Alend menyetir mobilnya dengan kecepatan standar dan ya Arka sangat senang naik mobil tak henti hentinya dia ketawa saat di goda papanya itu. "enak kan dek, ga perlu panas panas di angkutan papa mu si kelamaan sadarnya jadi orang maafin mama yaa ngajak kamu panas panasan terus" ucapan Kania sekaligus sindiran pedas buat Alend " mulai saat ini kan aku yang bakala anter kemana kamu pergi sayang, iya kan baby?" ucap Alend memint persetujuan anaknya dan ya dijawab dengan ketawa lucu nya itu alend sangat senang ternyata bahagia sesederhana ini , ngobrol dan jalan jalan dengan orang yang di cintai nya membuatnya makin bahagia dan lebih tenang dalam hidupnya. dia sudah tidak merasa bersedih dan menyesal karena kebodohannya dulu Tuhan masih sangat memberinya ampunan dan memberinya kebahagiaan dengan bertemu orang yang di cintainya ini. hari ini Alend akan membahagiakan anak dan calon istrinya dia ingin menebus semua kesalahannya dulu hingga membuat orang yang di sayangnya sengsara dia berjanji mulai hari ini dia akan berusaha selalu menjaga dan membahagiakan orang yang di sayangnya. "papa sayang kalian" ucap Alend lirih dia benar benar tulus menyayangi mereka dan dia akan menjaga permata hatinya dengan segala kekuatan yang dia punya itu janjinya dia tidak akan mengecewakan Kania lagi dia sungguh tidak sanggup hidup tanpa Kania dan anaknya itu, dulu dia sudah merasakan hal itu dan ya hidupnya sangat kosong dan tidak terarah karena di tinggal Kania. kania bagaikan tujuan hidup nya dan saat Kania pergi semuanya jadi berantakan dan tidak sesuai semestinya makanya mulai saat ini Alend berjanji pada dirinya dia sepenuhnya mempercayai Kania apapapun yang terjadi nantinya. bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN