“Macam-macam gimana, Sam? Enggak ada salahnya kan, papah, … seorang orang tua menangisi anaknya sendiri?” Penuturan Viona langsung membuat semua orang di sana merinding apalagi Sam dan Tari. “Orang tua menangisi anaknya sendiri, maksudnya?” pikir Rean menjadi bertanya-tanya. “Jangan lupa. Sampai kapan pun, Rean juga anak pertamaku dan Hans! Masa iya, kalian lupa itu! Apa Hans yang belum kasih permintaan resmi?” lanjut Viona yang sampai merengkuh kedua tangan Rean. Viona melirik Hans yang masih saja berlinang air mata. “Pah, … kamu beneran belum ada omongan resmi ke Sam sama Tari? Bukankah dari awal, kamu yang paling semangat adopsi Rean, biar kita juga cepat dapat momongan? Sebelum akhirnya aku hamil Rain!” rengek Viona sambil berlinang air mata seiring kesedihan yang menyelimuti. “Sa
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari