BAB 9

1083 Kata

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Terdengar suara gemuruh hujan yang membasahi kota membuat langit menjadi gelap. Pria itu bergeming dengan pikiran entah ke mana. Batinnya semakin tidak tenang karena polisi belum memberi kabar hingga sekarang. Terlihat pria lain muncul dari balik pintu. Langkah kakinya menghampiri Olaf yang masih duduk melamun. Dia mengambil kursi tepat di samping Olaf. Evan menarik napas panjang lalu menatap kanan kiri. Koridor rumah sakit itu tampak sepi di waktu malam. Lalu kepalanya kembali lurus ke depan dengan punggung yang bersandar pada dinding tembok. Kursi tunggu yang mereka duduki di koridor itu menempel pada dinding. "Olaf, makanlah. Kau belum makan malam," ucap Evan mengingatkan. Evan tahu perasaan yang sedang menyelimuti pria itu. Dirinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN