Jatuh cinta padamu

1744 Kata
Sejak kejadian produksi kain pesanan dari rumah fashion Makazo yang bermasalah itu , aku dan Aldi  menjadi akrab. Kami menyelesaikan permasalahan tinta buruk dari supplier, memproduksi ulang kain untuk Makazo dan juga  200 bal kain yang bermasalah tersebut juga tidak di buang. Aldi memberi solusi yang sangat bagus dan tepat. Dia mencelup  ulang semua kain dengan warna merah gelap. Sekarang kainnya menjadi warna hitam dengan bunga-bunga merah bukan lagi bunga warna putih dan garis-garis merahnya menjadi garis abstrak dengan warna tak beraturan. Kain-kain tersebut kami jual ke pabrik sprei lokal sebagai bahan sprei. Tidak menyalahi kontrak dengan Makazo.  Tidak ada yang rugi dan yang paling penting kepercayaan Makazo tetap kami dapatkan sehingga  Makazo tetap menjadi  konsumen kami yang terbesar sampai saat ini.      Cinta kami tumbuh perlahan dari intensitas pertemuan dan rasa kagum aku pada Aldi yang benar-benar smart dan percaya diri.  Banyak tantangan dari semua orang di lingkungan ku.  Dari mama yang paling keras “ Listy, kamu tidak boleh pacaran sama Aldi. Mama tidak akan  restui kamu,  kalau nikah sama Aldi.  Dia itu hanya mau uangmu. Dia tahu kamu adalah pewaris tunggal PT. Kiana Garmentindo. Aldi  itu hanya mau memanfaatkanmu. Apa yang bisa kamu harapkan dari seorang pekerja pabrik seperti itu?  Dia itu hanya QC. Kamu itu pewaris Listy.. Kamu sadar dong! Lagipula usiamu jauh di atasnya. Masak dia benaran cinta sama kamu kalau bukan karena embel-embel harta dan jabatanmu ?” “ Mama, Aldi mencintai aku bukan karena aku ini pewaris, aku ini kaya atau apapun , seperti yang mama sebutkan . Aldi mencintai aku karena aku adalah aku. Dan aku mencintai dia juga karena aku merasa cocok dan Aldi bisa mengerti aku. Aku suka dengan kepintarannya, keuletannya dan kerja keras yang selalu dia tunjukkan. Aldi juga penuh rasa tanggung jawab.  Sampai sekarang , Aldi tidak pernah minta apa-apa dariku. Aldi  tidak minta jabatan,  dia masih tetap QC. Aldi  tidak minta fasilitasku, misalnya mobil, dia masih tetap pake motor. Aldi tidak pernah memanfaatkan aku” Kataku membantah keras perkataan mama “ Sekarang sih belum, nanti kalau kamu sudah jadi istrinya. Pasti ia akan meminta segala nya dari kamu , mobil, jabatan , fasilitas. Mama yakin itu yang diincarnya dengan memacari putri pemilik pabrik”. “ Kalau dia memang sanggup dan kompeten, aku tidak keberatan memberikan untuknya. Daripada aku kawin sama orang bodoh dan tidak kompeten, yang kerjanya hanya bisa main game, tidur sampai siang, malamnya dugem seperti anak Pak Lukas yang mama mau jodohkan padaku, yang mama puji setinggi langit, karena harta Bapaknya. Lebih  baik aku tidak kawin, Ma. Kalau aku kawin sama orang seperti itu, harta sebanyak apapun bisa ludes” Balasku judes dengan mata berbinar marah. Mama selalu seperti ini , melihat segala sesuatu dari harta. Tidak peduli kualitas diri seseorang. Sudah banyak anak-anak relasi papa yang mama coba kenalkan padaku. Dari yang tamatan luar negeri, dokter, insinyur dan lain-lainnya, semuanya dikenalkan kepadaku  dengan iming-iming  mereka semua berasal dari keluarga kaya raya.   Tapi ketika aku bertemu mereka,  aku merasa tidak ada getaran. Tidak ada aura dalam diri mereka seperti yang ada pada diri Aldi. Aku benar-benar jatuh cinta pada Aldi. Tidak peduli usianya lebih muda dariku. Selama aku jalan bersamanya, aku tidak pernah merasa tua. Aldi bisa bersikap jauh lebih dewasa. Jalan pikirannya cerdas dan Aldi sangat tahu apa yang dia inginkan. Aku sadar meskipun mungkin Aldi mencintaiku karena aku anak orang kaya dan merupakan ahli waris dari pabrik besar,  aku tidak merasa itu perbuatan salah. Siapapun pasti akan mempertimbangkan hal itu. Tidak peduli dia cewek atau cowok. Kita hidup harus berpikir realistis, siapa yang tidak menginginkan harta dan kedudukan. Kalau memang itu yang Aldi inginkan, aku akan berikan kepadanya karena aku melihat dalam dirinya benar-benar ada potensi besar yang bisa mendukungku untuk mencapai semua hal yang aku inginkan. Aku ingin pabrik ini bisa lebih besar dan diakui sampai tingkat  internasional. Aku perlu seseorang lelaki seperti Aldi sebagai pendampingku, baru aku bisa mencapai semua impianku untuk menjadi seorang wanita karier yang sukses. Kalau aku kawin dengan laki-laki yang sudah kaya, pasti ia tidak akan mengizinkan aku menjalankan perusahaan. Egonya pasti sangat tinggi. Nanti aku bakalan ngurus anak di rumah, masak dan t***k bengek pekerjaan rumah lainnya. Aku tidak mau seperti aku. Aku berpikir, kalau seorang wanita miskin bersuamikan suami kaya, dia juga akan mendapat semua fasilitas suaminya. Mengapa seorang laki-laki miskin harus dipandang sebelah mata dan dilecehkan bila memperoleh istri kaya. Kalau dia berpotensi, menyayangi dan mencintai istrinya juga yang paling penting adalah setia, tidak mencoba untuk selingkuh selama perkawinan. Aku tidak keberatan untuk memberikan semua fasilitas yang Aldi inginkan. Aku sudah memutuskan tidak akan mundur dari percintaan kami. Papa hanya bisa mendukung keputusanku. Papa tahu aku memiliki kemauan yang kuat seperti dirinya, tegas, penuh ambisi dan tahu bagaimana yang terbaik untuk hidupku. Aku dan Aldi jalan terus meskipun banyak tantangan dari lingkungan sekitar kami, terutama pihak keluarga besarku. Kalau dari pihak Aldi, semuanya tidak berani berkomentar, karena Aldi adalah tulang punggung keluarga . Aldi yang sudah tidak mempunyai ayah yang harus menghidupi ibu dan dua orang adik perempuannya. Hanya teman-teman Aldi sesama pekerja di pabrik yang sering ledekin Aldi dan mengatakan kalau Aldi itu sangat pintar,  tanpa modal Aldi  sangat  berani menjadi pacar putri pemilik pabrik, mereka bilang Aldi pasti pake pelet dan membuat saya bisa jatuh cinta padanya. Dua tahun kemudian, tepat di hari ulangtahunku yang ke tiga puluh  dan Aldi berusia dua puluh lima  tahun, kami resmi menikah dengan pesta besar di hotel berbintang lima. Papa pensiun  dua tahun setelah pernikahan kami. Aku menggantikan papa menjadi direktur utama dan Aldi diangkat menjadi manager operasional menggantikan kedudukanku. Aldi yang membawahi semua manager di pabrik dan bertanggung jawab langsung padaku. Banyak cibirin sinis ditujukan pada dirinya. Tapi Aldi memang laki-laki yang kuat, dia tidak peduli semua itu. Katanya yang tahu dirinya hanya aku. Jadi biarkan saja, semua hal-hal buruk yang dikatakan semua orang padanya. Aldi akan membuktikannnya dengan bekerja keras dan menunjukkan prestasi kerjanya. Produksi kami jadi meningkat dua kali lipat di bawah pimpinannya. Karena memulai karir dari tingkat paling bawah, Aldi jadi tahu segala hal tentang urusan pabrik. Dari urusan produksi sampai urusan menghadapi para pekerja pabrik. Dari urusan mesin-mesin rusak sampai urusan dengan supplier bahan baku. Semua masalah bisa Aldi handle dengan baik. Aku merasa puas sekali dengan kinerjanya. Di pabrik, Aldi menjadi tangan kananku yang paling utama. Tangan kanan yang paling mengerti aku. Tidak pernah melawanku, selalu tunduk pada perintahku, kalau ada pendapat yang bertentangan selalu ia ungkapkan dengan cerdas dan jelas sehingga aku bisa menerimanya . Aldi tidak pernah menempatkan dirinya jauh di atasku di perusahaan. Dia tetap sadar kalau aku adalah atasannya. Di rumah, ia juga menjadi suami yang sangat baik. Tidak pernah menuntut ini dan itu, tetapi selalu memberi. Dia tidak pernah memintaku melayaninya, memasak untuknya dan segara macam pekerjaan rumah tangga yang Aldi tahu ,  tidak suka aku lakukan. Aldi seakan mengerti semua keinginanku. Dia selalu memanjakan diriku.  Setiap pagi, Aldi yang menyediakan sarapan untuk diriku. Kami akan baca koran di tempat tidur besar kami sambil berbincang-bincang menikmati sarapan yang seringnya selalu tidak bisa kami habisi karena kami terlanjur menikmati hal-hal yang intim, saling mengulum, saling memeluk dan saling mencium lalu saling melepaskan keinginan dan hasrat yang seakan tak pernah padam. Perkawinan kami berjalan mulus dan mesra selalu, kehidupan seks kami tiada duanya. Aldi selalu siap memuaskan diriku dan membuatku terbang melayang. Tapi sayang nya aktivitas seks kami yang cukup intens itu, tetap tidak berhasil membuatku hamil. Dua tahun lagi usiaku sudah mencapai 40 tahun, dan anugrah untuk memiliki anak masih belum terkabul. Aku sudah berusaha dengan mencari dokter di dalam atau di luar negri dari Singapura sampai Australia, tapi kata mereka, tidak ada yang salah dalam diriku. Aku tidak pernah menyuruh Aldi untuk pergi periksa ke dokter bersamaku, karena aku yakin bukan dia yang bermasalah. Pasti aku yang bermasalah. Pasti aku ada turunan dari orang tuaku yang susah mendapat anak. Mama baru hamil ketika usia perkawinan mama dan papa sudah memasuki usia 10 tahun. Apakah aku harus seperti itu juga? Kalau dulu mama menikah muda, jadi tidak terlalu bermasalah. Tapi sekarang, kalau aku hamil ketika usia perkawinan kami 10 tahun itu berarti aku sudah memasuki usia kepala 4. Apakah aku tidak ketuaan untuk melahirkan? Apakah tidak bahaya? Aldi tidak pernah complain, dia hanya berkata “ Kalau nanti seperti katamu, ketika usia perkawinan kita sudah 10 tahun dan kita belum di karunia anak, kita bisa adopsi anak saja. Jadi sekarang jangan di bawa stress makin stress makin susah dapat anak”. Aku setuju dengannya, sekarang aku jalani kehidupan ini dengan menikmatinya.  Pagi sampai sore kami berdua sibuk bekerja di pabrik, memajukan pabrik warisan papa yang telah meninggal dunia dua tahun lalu dan mama yang menyusul beberapa bulan kemudian. Sekarang di bawah kepemimpinan ku, pabrik kain ini menjadi yang terbesar di Asia tenggara.  Malam kami akan pulang bersama dari kantor, menikmati hari yang tersisa dengan saling memeluk penuh kemesraan dan beberapa saat kemudian kami pasti langsung tertidur karena badan ini sudah capek dengan pekerjaan.   Setiap ulang tahun perkawinan selalu kami rayakan dengan pergi berpelesir ke luar negri untuk melepas kepenatan setelah setahun bekerja keras. Kami berdua akan cuti 3 minggu dan benar-benar menikmati waktu berdua dengan  berjalan-jalan melihat pemandangan , saling  berpegangan  tangan, kulineran dan belanja barang-barang kesukaan saya.   Aldi dengan setia akan menemani saya shopping  dan  membawa semua barang belanjaan saya, tanpa pernah mengeluh dan tanpa pernah marah kalau saya shopping banyak barang-barang  branded seperti tas, sepatu dan lain.lain. Kata teman-teman kuliah saya,  mana  mungkin Aldi berani marah , orang yang saya pakai untuk membeli barang-barang itu adalah uang saya.  Kata teman-teman itulah untungnya saya memiliki seorang suami yang tidak lebih kaya dari saya. Tidak seperti mereka yang kalau mau beli tas bermerek harus menabung dulu berbulan-bulan yang disisihkan dari uang belanja bulanan yang diberikan  suami mereka. Teman-teman bilang mereka iri melihat saya bisa  dapat suami berondong, ganteng dan penurut. Aku hanya tersenyum-senyum senang mendengar pujian mereka. Dan hari ini adalah  waktunya kami berangkat untuk merayakan anniversary perkawinan kami yang ke delapan. Sebentar lagi pesawat Singapore Airlines yang membawa kami akan mendarat di Bandara Swannabhumi Thailand, lalu kami akan transit sekitar 4 jam untuk kemudian melanjutkan perjalan dengan maskapai Druk air, Pesawat komersil satu-satunya yang bisa menerbangkan kami menuju ke suatu negara indah yang berbatasan dengan India dan China yaitu “ BHUTAN”. Negara di belahan Asia Selatan yang benar-benar indah pemandangan alamnya sehingga mempunyai sebutan sebagai “ The Last Shangri-la  yang berarti surga terakhir.         Ketika cinta hadir, semua terasa indah. Tapi ketika cinta pergi, semua keindahan berubah jadi duka        
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN