"Halo?”
“Pres-presdir,” ucap bibi Choi dengan terbata-bata.
Di seberang sana Sean mengerutkan keningnya mendengar suara bibi Choi terbata-bata. “Ada apa Bibi Choi?”
“Mansion—“ Belum sempat bibi Choi menuntaskan perkataannya, tiba-tiba suara tembakkan mengudara dan membuat para pelayan perempuan menjerit ketakutan.
“Bibi Choi apa yang terjadi kenapa ada suara tembakan?!”
“Ada sekelompok orang yang tak dikenal menyerang mansion, Presdir.”
Di seberang sana Sean jelas terkejut. “Kurang ajar! Siapa yang berani menyerang mansion—“ Perkataan Sean terpotong tat kala mendengar suara teriakan yang sangat ia kenali betul.
“Appa!”
“Ilena? Bibi Choi ada apa dengan istriku?!”
“Saya tidak tahu Presdir. Biar saya lihat dulu,” ucap bibi Choi.
Bibi Choi pun pergi—melihat ke depan, apa yang menjadi
