*** "Sayang…," panggil Kayla pada sang putri. Queen mendongak, bibir mungilnya mulai bergetar. "Selamat ya, sayang. Selamat atas pernikahan kalian. Mama akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu." Queen mengangguk kecil, perempuan ini masih belum mampu mengeluarkan suaranya. "Nikmatilah kebahagiaanmu, Nak. Putri Mama berhak bahagia dengan pria yang dicintainya." Kayla mengusap pelan garis wajah putrinya. "Harapan besar Mama selama ini adalah ingin melihat anak-anak Mama bahagia. Termasuk kamu, sayang. Mama ingin … kamu…," "Queen jan-ji, Ma." "Maafin Queen." kepalanya tertunduk, ia mulai terisak kala kembali mengingat jika selama bertahun-tahun dirinya membuat sang Mama bersedih memikirkan nasibnya. "Maafin aku, Ma…," Kayla menarik pelan tubuh putrinya, lalu membawa masuk kedalam