Masih seperti mimpi bagiku, terbangun pukul lima pagi dan disambut udara musim semi di pertengahan April kota Seoul. Di sisi kiri kasur, putraku menggeliat dalam tidurnya. Menggumamkan sesuatu yang ia lihat dalam mimpi. Bibir mungil itu mengerucut tidak suka, kukecup dia perlahan. Juno menggeliat lagi menghindari gangguanku. Pria kecil ini lah, yang sudah kucintai sejak dokter menyatakan bahwa dirinya hadir dalam rahimku. Pejuang kecil yang tidak menyerah meski banyak kesulitan yang menghampiri. "Mommy berjanji, tidak akan ada yang bisa menyakitimu." Bisikku lirih. Juno tersenyum dalam tidurnya. Menjadi ibu mengajarkanku banyak hal, salah satunya mengendalikan ego, karena keputusanku bukan hanya berakibat pada diriku sendiri. Pernah suatu hari aku berpikir, semestinya ayah dan ibuku m