16. Mantan Banyu

1100 Kata

Di perjalanan menuju bandara yang kini sudah disetiri oleh Ardi, Banyu senyum-senyum tidak jelas. Ia masih mengingat bagaimana ekspresi Sara ketika ia kerjai setiap saat. Kesalnya Sara tidak benar-benar menunjukkan kekesalannya sampai ingin membunuh Banyu. Lebih tepatnya, Sara seperti anak kecil yang polos. "Lama-lama gue gulung juga nih bumi!" ujar Ardi dengan nada penuh penekanan. "Ngapain juga lo gulung bumi? Gulung karpet aja miring." "Ya percaya deh yang baru nikah, lagi anget-angetnya sampai senyum-senyum kayak lagi kesurupan gitu. Gak cocok banget sama persona lo yang macho, maskulin dan cool itu." "Fokus nyetir aja, nanti gue telat." "Belum apa-apa lo udah kangen kan sama bini lo? Ngaku!" Sialan! Ardi malah menggodanya. Siapa juga yang kangen? Justru sepertinya Sara punya keb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN