Pagi-pagi Marsha sudah dikejutkan dengan kehadiran sesosok makhluk tak diundang bernama Kevin di kantor. Pria yang sekarang mengenakan setelan jas itu sudah asik nongkrong di sofa ruangan Marsha tak lupa memesan kopi kepadaoffice boy. Sementara Marsha berusaha tak memperdulikannya, namun tidak bisa, karena Kevin sangat cerewet. Apa saja dijadikan bahan omongan oleh pria itu. Entah kenapa setelah beberapa waktu menghilang, kini pria itu dengan tak tahu malu menyapa Marsha dan berniat untuk menempati ruangan yang pernah disediakan untuknya di kantor itu. “Sha, bisa tolong cariin sekretaris gak? Aku kayaknya udah kerepotan ngurusin sendiri semuanya.” Kevin menyilangkan kakinya menghadap Marsha, sementara wanita yang masih berkutat dengan laptop di meja kerjanya itu mendongak dan