BAB 24 Takdir

1375 Kata

Cahaya pagi yang lembut menyusup di antara dedaunan, memancarkan kehangatan di seluruh taman yang dipenuhi bunga mawar putih. Desybel berdiri di sana, menghirup udara segar sambil menyanyikan lagu kecil penuh keceriaan, dengan senyum yang begitu menenangkan terlukis di wajahnya. Tangan lembutnya menyirami bunga-bunga yang bermekaran di taman belakang rumah besar itu, menikmati keindahan alam yang mengelilinginya. Tiba-tiba, sebuah lengan kuat memeluknya dari belakang, membuat Desybel terkejut. Namun, saat aroma khas pria itu memenuhi indera siapa penciumannya, ia langsung menyadari yang berdiri di belakangnya. Desiran hangat yang dirasakan saat pria tersebut mengecup leher putihnya membuatnya merasakan geli di daerah sensitifnya. Tanpa melepaskan diri dari pelukannya, Desybel berbalik d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN