Langkah pria itu semakin melambat, menyusuri jalan setapak yang membentang lurus ke depan. Jubahnya yang panjang berwarna hitam bercampur coklat berkibar pelan tertiup angin malam, memberi kesan misterius pada sosoknya. Wajahnya tersembunyi di balik tudung jubah, fokus pada tujuan yang entah di mana ujungnya. Ia tak menyadari bahwa di belakangnya, seorang kakek tua telah berdiri diam mengamati. Kakek itu mengenakan pakaian sederhana, dengan tongkat kayu setinggi pinggang yang menopang tubuhnya. Senyum tipis menghiasi wajah keriputnya saat ia melihat sosok pria itu. “Katakan apa yang kau inginkan, anak muda?” suara kakek itu terdengar pelan, namun cukup untuk menghentikan langkah pria tersebut. Dengan cepat, pria itu membalikkan tubuhnya, matanya bertemu pandang dengan kakek tua itu. Eks