Rayyan’s PoV (delapan)

1778 Kata

Aku berjalan beriringan dengan Dilla keluar bandara, hendak menunggu mobil jemputan. Langkah kakiku terhenti ketika kekasihnya Vania menghampiriku, diikuti oleh Vania yang tampak cemberut di belakangnya. Aku menatapnya dengan kening berkerut. Rupanya kekasih Vania itu menghampiriku karena ingin memastikan dugaannya. Di mana lelaki itu pernah bertemu denganku sebelumnya. Bukan pada malam itu saat menjemput Vania, melainkan ketika aku berkunjung ke perusahaan papaku. Lelaki bernama Eros itu berkata bahwa kantornya sekarang di bawah pimpinan adikku, Ziel. Adikku itu memang mengelola salah satu anak perusahaan milik papa kami sejak beberapa bulan yang lalu, usai menuntaskan program masternya di luar negeri. Ziel yang memang dari awal sudah kuliah bisnis karena akan menggantikan posisi papa su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN