Delapan belas

2016 Kata

Aku sedang video call dengan Eros sembari menunggu penerbangan selanjutnya. Namun, tiba-tiba saja Seruni muncul di dekatku saat tengah membahas tentang pernikahan sama Eros. "Dah ya, Ros. Nanti aku chat kamu lagi sebelum flight." "Wah, apa itu barusan? Lo udah dilamar sama pacar lo, Van?" tanya Seruni heboh seperti biasa. Aku sontak membekap mulut perempuan itu. "Volume suara lo bisa agak dikecilin nggak, sih?" Seruni menyengir setelah tanganku terlepas usai membekap mulutnya. "Lo udah mau nikah?" tanyanya penasaran. "Siapa yang mau nikah?" Dilla tiba-tiba saja ikut menimbrung. Aku memutar bola mata malas. "Itu, Vania kayaknya udah di la— " "Saya yang mau nikah, kenapa?" tanyaku dingin. "Yaa... walau belum dalam waktu dekat." Lucu sekali. Padahal aku belum memberikan jawaban apa p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN