Empat puluh lima

1442 Kata

"Nanti aku tunggu di parkiran," ujar Rayyan begitu akan tiba di area rumah sakit. "Kenapa nggak ikut masuk aja sekalian nemenin?" "Udah ada kamu. Cukup kamu aja yang nemenin dia." Rayyan dari tadi hanya berbicara padaku, tidak kepada Dilla. Bahkan, lelaki itu sama sekali tidak menatap ke arah Dilla. "Oke." Aku tidak mau memperpanjang pembicaraan. Tak lama berada di dalam rumah sakit karena mendapatakan nomor antrian yang pertama, kami langsung menuju lift untuk turun menuju lobi usai membayar administrasi dan menebus obat. Kandungan Dilla berusia 5 weeks dan syukurlah keadaan janin itu baik-baik saja, tidak ada masalah. Aku menelepon nomor Rayyan hingga lelaki itu tampak terkejut mengangkat panggilan teleponku. "Terima kasih udah buka blokiran nomorku," ujar Rayyan begitu mengangkat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN