“Woi! Dari mana aja kau, Hen? Sombong banget yang udah jadi suami orang,” sapa Dani sahabat Hendra. “Biasa lah, aku sibuk nyari kerjaan. Ada info nggak?” jawab Hendra dan balik bertanya. “Kerja apa? Bukannya kemarin kau kerja sama Wak Ali di warungnya?” “Iya. Tapi baru seminggu aku dipecat sama dia.” “Lah, kenapa emangnya?” “Biasa lah. Katanya aku bikin onar dan bikin pelanggannya complain. Jadi, ya gitu lah, Dan.” Hendra menjawab pertanyaan Dani dengan wajah yang sedikit murung. Dari rumah, Hendra menuju ke rumah Dani. Di depan rumah Dani ada sebuah pos ronda yang tidak dipakai lagi karena sudah diganti dengan yang baru dan yang lebih besar juga kokoh. Jadi, di sana lah tempat Hendra dan teman-temannya biasa duduk sambil minum dan bergitar-gitar hingga larut malam. Tak jarang mereka