1

1586 Kata
Iluna Cantika Admaja merupakan siswi kelas dua SMA yang hidupnya sangat baik dan berkecukupan. Bagaimana tidak berkecukupan jika Iluna merupakan anak dari orang terpandang yang memiliki banyak bisnis. Semua bisnis dimiliki oleh Keluarga Admaja, contohnya saja property, fashion, kosmetik dan masih banyak bisnis yang lainnya. Hidup Iluna sangat nyaman dengan Mama tiri yang sangat baik padanya, dan ketiga kakak tiri yang ia punya yaitu Marganta Galileo Admaja, Arganta Galileo Admaja, dan Lovina Bintang Admaja. Marganta dan Arganta memang merupakan anak kembar. Meskipun kadang Iluna juga merasa sedih karena dua kakaknya tidak menyukainya mereka adalah Marganta dan Lovina. Lovina selalu melihat Iluna sebagai musuhnya, dari dulu ia merasa bahwa Iluna itu perebut segalanya. Sementara Marganta selalu membela Lovina karena ia pikir yang adik kandungnya adalah Lovina bukan Iluna. Itu lah alasan kedua orang itu. "Ilu, besok jadi kan ikut ke acara ulang tahunnya Mahen? Semua anak diundang. Kayaknya dia juga ngundang temen-temennya dari luar SMA Garuda. Pasti bakalan seru sih." ujar Alya kepada Iluna tersebut saat ini. "Jadi dong lagi pula udah ijin sama Papa juga kok.. udah diijinkan heheh. Jadi bisa berangkat nanti. Tapi bukannya yang diundang cuman kelas 11 aja ya? Eh sama teman-teman Mahen juga ya." ujar Iluna dengan tersenyum. "Eh itu ada Mas Pacar tuh." ujar Alya kepada Iluna dengan menunjuk pintu masuk yang mana saat ini Iluna melihat pacarnya, Alfa Faris Harsa masuk dan tersenyum kepada Iluna. Kini Alfa mendekat ke arah Iluna itu. "Kamu udah makan belum sayang?" tanya Alfa kepada Iluna tersebut. Alfa ini memang tipikal cowok yang sangat perhatian kepada pacarnya. "Belum sayang, tapi gimana kalo nanti istirahat aja makannya?" tanya Iluna karena memang sekarang mereka bukan istirahat, mereka bisa mengobrol seperti ini karena di kelas mereka sedang jam kosong karena guru tidak masuk. Makanya mereka semua bisa mengobrol dengan santai. "Ya udah iya," ujar Alfa kepada Iluna dan kini mereka hanya duduk saja. Namun tak lama kemudian ada teman Alfa yang datang dengan tergopoh-gopoh. Ia mendekati Alfa dan mengumpulkan oksigen sebentar. "Al, anak Sadewa ngajak duel hari ini." ujar Joo kepada Alfa itu. "Mau apa lagi sih mereka, ga cukup kekalahan yang kemarin? Lo atur aja mereka maunya kapan. Kita iyain." ujar Alfa dan Joo kini langsung pergi. Sementara itu Iluna tampak terlihat khawatir setiap ada pembicaraan seperti ini karena pasti akan ada tawuran yang dilakukan oleh SMA Garuda dan SMA Sadewa nanti. Namun ia lebih khawatir karena pemimpin tawuran dari SMA Garuda ini adlaah Alfa, pacarnya. Ya. Memang Alfa terkenal sangat keras dan juga suka tawuran. Alfa itu bisa dibilang berandal, tapi Alfa tidak pernah melakukan kekerasan pada Iluna karena Alfa sangat mencintai Iluna. "Al, aku khawatir. Kamu ga usah ikut ya nanti." ujar Iluna pada Alfa. "Ga bisa gitu dong sayang, aku harus ikut karena aku pemimpinnya. Kamu tenang aja aku bakalan jaga diri dan aku ga akan kalah dari mereka. Kamu percaya sama aku, aku ga bakalan terluka." janji Alfa pada Iluna. Akhirnya Iluna pun mengangguk kepada Alfa. Kini ia pun mengobrol kembali. Selang satu jam, bel istirahat berbunyi di penjuru SMA Garuda. Mereka pun berangsur-angsur mulai keluar dari kelas menuju ke kantin sekolah. Termasuk juga dengan Iluna, Alya dan Alfa yang mana kini mereka tampak berjalan menuju ke kantin. Namun saat di jalan tiba-tiba ada yang menabrak Iluna dari belakang, ternyata yang menabraknya adalah Lovina, kakak tirinya. "Lo kalo jalan hati-hati dong." ujar Lovina kepada Iluna tersebut. "Iya Lov, aku minta maaf." ujar Iluna kepada Lovina yang mana kini Lovina menatap tidak suka kearah Iluna tersebut. Alya saat ini kesal ke Lovina. "Ga perlu minta maaf dong Ilu, Lo ga salah. Orang gua jelas liat tadi kalo Lovina yang nabrak Lo. Lo kenapa malah playing victim gini?" ujar Alya itu. "Enak aja Lo bilang adik gua playing victim. Itu emang temen Lo aja kali yang salah." ujar Marganta yang datang ketika melihat keributan itu. Iluna semakin takut karena disini juga ada Marganta, kakak yang membencinya. "Marga, Lo ga perlu gitu. Ilu, sekarang kamu ke kantin aja ya." ujar Arganta yang tiba-tiba datang ke arah Iluna dan Iluna pun mengangguk juga. Kini Iluna, Alya dan Alfa pun sudah berada di kantin. Iluna sebenarnya sedikit sedih karena Lovina dan Marganta ternyata masih tidak menyukainya. Ia juga sedih sebenarnya karena tidak bisa dekat dengan mereka, pun juga dengan Arganta saat dirinya sedang ada di sekolah. Bukan karena apa dia melakukan hal itu tapi Marganta dan Lovina tidak suka jika semua orang tahu bahwa Iluna merupakan bagian dari keluarga mereka, Iluna pun tak masalah. Hanya saja kadang ia seringkali iri dengan Lovina yang bisa dekat dengan begitu terbuka bersama Marganta dan Arganta. Seperti yang terlihat saat ini dimana mereka bertiga ada di satu meja yang sama di kantin sekolah. "Emang ya keluarga Admaja itu ga ada yang gagal, Lo pada liat kan itu mereka bertiga bener-bener sister-brothers goals banget sih." ujar siswi. "Bener banget, Kak Arga sama Kak Marga itu beuh gantengnya maksimal banget sih. Apalagi mereka juga masih single kan." ujar siswi yang satunya. "Iya bener, apalagi Kak Marga sama Kak Arga juga keliatan sayang banget sama Lovina. Lovina itu adik paling beruntung ga sih punya kakak kembar kayak gitu. Beneran deh gua mau kalo jadi adik tiri mereka." ujarnya. Iluna saat ini terlihat sedih, ia pun kini melihat ke arah Marganta, Arganta dan juga Lovina. Mereka bertiga sedang makan dan memang benar kata mereka semua bahwa mereka bertiga terlihat sangat cantik dan manis. Tanpa Iluna pun memang mereka bertiga sangat cocok hanya bertiga seperti itu. "Na, yang sabar. Suatu saat pasti kamu bisa kok kumpul sama Arga, Marga dan Lovina di sekolah." ujar Alfa kepada Iluna tersebut pada saat ini. "Ga Al, ga perlu. Kak Marga sama Lovina pasti bakalan marah sama aku kalo banyak yang tahu aku ini saudara tiri mereka. Aku ga mau kayak gitu Al. Mending kayak gini aja ga papa bagiku Al." ujar Iluna kepada Alfa tersebut. Alfa kini mengangguk dan sekarang ini mereka makan bersama di kantin. Lovina melihat ke arah Iluna yang makan sembari mengobrol bersama dengan Alfa dan Alya. Ia menatap penuh kebencian kepada Iluna sekarang. Lo udah ngambil semuanya dari gua Iluna. Gua ga akan maafin Lo, gua bakalan bikin Lo keluar dari rumah dan ga dianggap sama Papa, Mama dan Kak Arga. Meskipun gua belum tahu gimana caranya tapi gua bakalan nyari cara itu karena gua mau Lo pergi. Batin Lovina dengan senyum smirknya. Bel masuk sudah berbunyi, mereka yang masih ada di kantin pun buru-buru meninggalkan kantin karena tidak mau terlambat masuk ke kelas. Kini Iluna juga berjalan ke kelas bersama dengan Alya dan Alfa. Saat dipertengahan jalan, tepatnya di koridor kelas dua belas mereka bertiga dihentikan oleh Joo. Kali ini Joo mengatakan bahwa SMA Sadewa mengajak tawuran nanti sepulang sekolah. Alfa pun mengangguk mengerti akan hal itu. "Al kamu yakin mau tawuran nanti pulang sekolah? Aku takut kalo ada apa-apa sama kamu Al." ujar Iluna kepada Alfa tersebut, entah kenapa perasaannya kali ini tidak enak tentang tawuran yang akan terjadi nanti. "Iluna, aku udah bilang kan aku janji ga akan terluka. Kamu ga perlu mikir apa-apa ya. Aku janji bakalan kembali tanpa ada luka. Ah iya, nanti kamu pulang bareng sama Alya aja ya. Nanti kamu pakek mobil aku." ujar Alfa yang kini memberikan kunci mobilnya pada Iluna. Meskipun berat mengangguk tapi ia tetap setuju dan menurut pada permintaan dari Alfa kepada dirinya itu. Sekarang waktunya untuk pulang bagi seluruh siswa SMA Garuda. Sesuai dengan permintaan dari Alfa tadi, kini Iluna pergi ke warung belakang karena mobil Alfa memang berada di warung belakang. Ia kesana bersama dengan Alfa. Saat ini disana banyak sekali siswa yang berkumpul, pastinya untuk melakukan tawuran itu. Iluna melihat Alfa sedang memberi mereka komando sebagai pemimpin. Saat melihat Iluna, Alfa beranjak dari sana. "Kamu udah mau pulang Na?" tanya Alfa kepada Iluna tersebut sekarang. "Iya Al, kamu janji kan ga bakalan kenapa-kenapa?" tanya Iluna tersebut. "Iya aku janji Na, kalo gitu kamu hati-hati sama Alya pulangnya." ujar Alfa sembari membukakan pintu untuk Iluna, tapi suara intrupsi mengalihkan mereka. Kini mereka menatap ke arah suara yang tadi mengintrupsi mereka. "Biar Iluna sama Alya balik sama gua aja." ujar Arganta yang tiba-tiba datang ke warung belakang dengan mobilnya itu. Kini mereka dilihat oleh beberapa cowok yang berkumpul di warung belakang dengan tatapan tanya. "Tapi kak? Apa ga papa?" tanya Iluna kepada Arganta tersebut saat ini. "Ga papa Ilu, lagi pula bakalan lebih safe kalo Iluna sama Alya balik sama gua. Mereka bakalan aman." ujar Arganta tersebut dan Alfa pun setuju juga. Akhirnya kini Iluna dan Alya masuk ke dalam mobil Arganta dan mereka pergi dari sana. Memang hanya segelintir orang saja yang tahu tentang hubungan persaudaraan antara Iluna dengan Arganta, Marganta dan Lovina termasuk juga dengan Alfa dan Alya yang memang dekat dengan Iluna. "Bro, gua ga salah liat? Lo biarin Iluna balik sama cowok lain? Kayak bukan Lo yang biasanya? Lo bukannya cinta banget ya sama Iluna?" tanya Joo. Pertanyaan itu mewakili pertanyaan teman-temannya yang lainnya saat ini. "Justru karena gua cinta sama Iluna gua ga mau dia kenapa-kenapa. Lagipula mereka ga balik berdua, ada Alya juga. Gua percaya sama Arganta." ujar Alfa kepada mereka, tapi tetap saja mereka masih tidak menyangka. Kini mereka fokus lagi dengan komando yang diberikan oleh Alfa. Alfa menjadi semakin fokus dengan tawuran ini karena ia sudah bisa memastikan bahwa Iluna baik-baik saja karena Iluna pulang bersama dengan Arganta tadi. Sekarang tinggal Alfa saja yang harus menepati janjinya kepada Iluna untuk tidak sakit dan terluka dalam pertempuran kali ini, ia tidak boleh lengah dan harus tetap fokus agar ia tidak terluka nanti. Ya, ia harus menepati janjinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN