"IHHH ... Vean! Ayo dong nurut, lo nggak kasihan gue apa, dari tadi nyerocos mulu. Gue kan kesel jadinya," ungkap Rezel manja, bibirnya mencebik. Namun tak ayal, raut wajah cewek itu begitu menggemaskan. Vean menoleh sekilas, "malu." "Ngapain malu sih? Gue udah capek-capek bujuk lo, masa sih lo nggak respons. Mulut gue bisa kendor kalo gini lama-lama tauk." "Ya udah diem aja," balas Vean santai hingga Rezel semakin berdecak jengkel lengkap dengan air muka yang mendadak memerah. Seperti biasa, Rezel tidak akan menyerah segampang itu, ia menarik-narik seragam Vean yang sedikit keluar dari celana. "Ayo dong Vean! Cuma selfie aja kok, satu kali pula." "Gue nggak mau. Lo selfie tinggal selfie, nggak usah ajak-ajak gue segala," sahut Vean dingin. "Masa sih dari dulu lo selalu nolak. N