Aiyra POV “Kamu kenapa sih, Sayang? kok tiba-tiba murung gitu?” telisik Kak Gathanku saat melihat wajahku tak jelas, acak kadul seperti lemari bajuku. “Gak kok, Sayang. gak apa-apa,” aku menolak untuk menjelaskan apapun. Takut keceplosan tentang rahasia besar Mas Dio GB. “Bohong! Kamu itu gak bisa bohong sama aku, Sayang,” duh, Kak Gathan sepertinya tak percaya dengan jawabanku. Aku menoleh ke kanan dan kiri, depan ke belakang. Berharap Mas DGB tidak ada di sini. Fyuh, tidak ada. Dia tak di sini. Dek Ara sayang juga gak di sini. Apa aku harus bercerita tentang rahasia besar Mas DGB pada tunanganku? Haruskah aku ember lagi kali ini? Tapi rahasia ini terlalu besar untuk kusimpan sendiri. Aku tak pandai menyimpan rahasia, terutama pada orang yang kupercaya. Kak Gathan masuk dalam jajaran