Gadis cantik berkulit putih berhidung mancung terlihat cemas. Berulangkali dia mondar mandir sambil meremas-remas kebaya brokat warna putih gadingnya. Kakinya yang mungil sesekali berhentak kecil. Semakin detik, semakin kalut isi hatinya. Mengingat nasibnya sebagai seorang perempuan akan ditentukan sebentar lagi. Dialah Ara yang akan dinikahi Dyo pagi ini pukul 8. Sedari tadi dia kalut dan cemas menunggu detik-detik mendebarkan sepanjang masa itu. “Dek, makan dulu ya? nanti pingsan loh,” cetus sang kakak, Aiyra sambil terburu membawakan sepiring salad buah kesukaan Ara. Ara menggeleng kecil, tak nafsu makan. “Kakak saja yang makan,” tolaknya pelan sambil melongok ke ruang tengah yang berbatasan langsung dengan kamarnya. “Kenapa? Takut berlepotan ya? Tapi sama mama dipesan su