Selepas makan siang bersama, Joshua mengantar Sena kembali ke kelasnya sebelum akhirnya dia juga kembali di kelasnya. Langkah Joshua terhenti tepat di depan kelas Sena, Ketika gadis itu hendak masuk Joshua langsung menahannya.
" Aku punya satu permintaan padamu. " Ucap Joshua terdengar serius
" Apa itu Jo.? " Tanya Sena penasaran.
" Tolong cobalah untuk dekat dengan Jennie, Kau mungkin sudah tahu kalau Jennie tidak menyukai mu sejak dia tahu kita putus waktu itu, Tapi tolong buat dia mau untuk membuka hatinya kau bisa ajak dia shopping atau nonton yang hanya ada kalian berdua, Supaya Jennie bisa menerima mu, aku tidak bisa melihat dia terus memaksaku menjauhi mu, mungkin dengan kalian bisa lebih dekat mampu membuat Jennie akhirnya menerima hubungan kita." Jelas Joshua demikian.
" Tentu saja, aku akan mengajaknya, hari ini juga bisa kebetulan aku ingin belanja sesuatu, mungkin aku bisa mengajaknya bersamaku. " balas Sena seketika membuat Joshua senang dan langsung mendekap tubuh mungilnya.
Sena membalas pelukan Joshua sebelum akhirnya Joshua melepas pelukannya dan menatap Sena dengan senyum yang merekah.
" Terima kasih, aku percayakan semuanya padamu. " Ucap Joshua tersenyum senang.
" Kau tenang saja, aku akan mengurusnya dan membuat Jennie menerima hubungan kita. "
.
Jennie sebal karena belum mendapatkan model yang sesuai untuk pakaian yang akan dia buat, Jika terus seperti ini tidak ada cara lain selain menjadikan Joshua sebagai modelnya, Tapi di pikiran Jennie saat ini benar-benar telah di penuhi oleh Jaden. Dari segi mana pun Jaden sangat cocok untuk menjadi modelnya, Di mata kuliah proyek awal ini model di haruskan cocok dengan desain yang di buat sehingga membuat Jennie semakin stres di buatnya.
" Haaaaaa apa yang harus ku lakukan. " Keluhnya sambil merebahkan kepalanya di atas meja.
Jennie tersadar kalau waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dan ruang desain sudah sepi sehingga membuatnya segera bangkit dan bersiap-siap untuk pulang. Langkah Jennie sangat berat bahkan ketika ia berhasil keluar dari ruangan itu, namun tiba-tiba saja.
" Jennie. " panggil seseorang ketika Jennie baru saja keluar dari gedung perkuliahan.
" Mau apa lagi dia. " Batin Jennie kesal melihat kedatangan Sena saat itu.
" Apa kabar, Kau sudah baik-baik saja kan.?" Tanya Sena terdengar sok dekat.
" To the point saja, Ada apa menemui ku.? " Ketus Jennie.
" Aku hanya ingin menemui calon ipar ku saja." Ceplos Sena.
" Apa katamu? Ipar? Jangan mimpi, aku tidak akan sudi kau menjadi ipar ku. " Benaknya kesal.
" Aku ingin mengajakmu makan malam bersama, Sekaligus mengantarmu pulang, Joshua memberitahuku kalau malam ini dia tidak bisa pulang cepat karena ada sesuatu yang harus di kerjakan. " Lanjut Sena.
" Sepertinya tidak usah, Aku bisa naik taksi sendiri. " Tolak Jennie.
" Ayolah Jen, Aku hanya ingin dekat denganmu, Aku tahu aku salah karena mengkhianati Joshua tapi aku sudah mengakui kesalahanku dan berjanji tidak akan melakukannya. " Sahut Sena ketika Jennie hendak pergi.
Jennie menghentikan langkahnya dan mendengus sebal, Ia berbalik ke arah Sena yang saat ini memasang wajah memelas.
" Baiklah, Kita pergi. " Ucap Jennie sukses membuat Sena tersenyum senang.
Keduanya berjalan menuju tempat parkir, Sena melirik ke arah jam 12 di mana saat ini Joshua sedang memperhatikan mereka, Sena memberikan jempol yang menandakan misi pertama sukses dengan begitu Joshua dapat pulang ke apartemen dengan perasaan yang jauh lebih lega.
Sena mengajak Jennie mengunjungi mall untuk shopping bersama, sejujurnya Jennie bukanlah tipe wanita yang suka belanja pakaian karena ia lebih suka membuat pakaian dari pada membeli, belum lagi desain yang tak sesuai serta harga yang di rasa cukup mahal untuk sekedar gaun.
Beda halnya dengan Sena yang gemar mengoleksi pakaian, sepatu dan juga tas, Walaupun dia anak kedokteran dia terlihat sudah seperti seorang model yang benar-benar memperhatikan penampilannya. Sena mengambil dua stel hoodie berwarna putih yang sangat trendy di kalangan mahasiswa sekarang.
" Jennie, cobalah ini. " Ucap Sena menyerahkan satu steel pakaian pada Jennie.
" Buat apa? " Tanya Jennie tak paham.
" Untukmu, Aku akan beli dua supaya kita kembar, Kamu coba dulu sana. " Titah Sena yang mengarahkan ruang ganti pada Jennie.
" Tidak perlu, Aku sudah punya banyak Hoodie seperti ini di rumah." Tolak Jennie.
" Please. " Rengek Sena sekali lagi membuat Jennie pasrah dan segera mencobanya.
" Baiklah, aku tidak perlu mencobanya, kalau kau ingin membelikan ku biar aku yang bayar setengahnya. "
" Biar aku saja yang membayarnya, sebagai pacarnya Joshua aku tidak ingin calon kakak ipar ku menolak pemberian ku ini. " lanjut Sena dan akhirnya membuat Jennie pasrah menerima pemberiannya.
Beberapa saat kemudian Jennie dan Sena keluar dari ruang ganti, Keduanya memakai hoodie couple itu dan melihat tampilan diri mereka di hadapan cermin besar.
" Mirror selfie yuk. " Ajak Sena yang segera mengeluarkan ponselnya dan dalam hitungan 3 2 1 , Sena berhasil mengabadikan potret dirinya dan Jennie untuk pertama kalinya.
Selepas dari Mall mereka pun mengisi perut sekaligus makan malam bersama, Sena memilih sebuah cafe & bar di mana ini kali pertama Jennie memasuki tempat seperti itu. Jennie harus bersabar menghadapi Sena yang semakin keterlaluan mengajaknya ke tempat itu, Ia bisa saja pulang sebelum di bawa ke tempat itu tapi sayangnya jarak antara apartemen dan tempatnya berada cukup jauh dan kendaraan umum pun jarang ada yang lewat.
" Kau mau makan apa? " Tanya Sena melirik Jennie yang tampak tak nyaman dengan tempat itu.
" Aku tidak lapar, bisa kita pergi sekarang.? " Sahut Jennie ketus.
" Kita baru saja tiba, paling tidak minum sebentar setelah itu kita pulang. " Balas Sena.
Jennie kembali pasrah dan hanya memesan air putih biasa tanpa embel-embel makanan, sementara itu Sena meminta pada bartender untuk menyiapkan pesanannya yang di mana membuat Jennie terheran-heran melihatnya.
" Oiya Jen, aku dengar kau dan Joshua sedang bertengkar hanya karena aku dan Joshua kembali bersama. " Ucap Sena yang memulai percakapan kembali.
" Apa Joshua yang memberitahumu. ?"
" Dia bahkan menyuruhku untuk mengajakmu jalan-jalan hari ini, asal kau tahu saja ini semua bukanlah ide ku melainkan permintaan Joshua. "
Jennie sudah tidak bisa menahannya lagi, Ia kesal dan segera pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sena hanya memanggilnya beberapa kali dan tidak menahan langkahnya seakan membiarkan Jennie pulang sendiri. Begitu keluar dari tempat itu Jennie merasa ada yang kurang, ia melupakan sesuatu yaitu Tote bag yang berisi desain busananya sehingga membuat gadis itu harus kembali ke dalam sana.
Saat Jennie kembali ke dalam ia tak percaya dengan apa yang di lihatnya, Baru saja ia keluar beberapa menit yang lalu dan saat ini Sena terlihat sedang bersama dengan pria lain, Dan yang membuat Jennie semakin kesal adalah saat melihat Sena dengan santainya mengecup mesra pipi pria yang ada di sebelahnya.
" Jadi di mana gadis yang ingin kau perkenalkan pada kami Sena.? " Sahut seorang pria yang juga ada di sana.
" Sayang sekali dia sudah pulang, Tapi kalian tidak perlu kecewa, Dia bukanlah gadis yang cantik melainkan hanya gadis cupu yang tidak begitu menarik. " Jawab Sena dengan tawa ceria.
Seseorang datang dan menyiram segelas air ke wajah Sena. Byurrrrr.
Sena terkejut saat seseorang menyiram wajahnya dengan wine yang membuat gadis itu langsung bangkit dan menatap si pelaku dengan geram namun Sena terkejut begitu melihat yang ada di hadapannya adalah Jennie yang kembali dengan tatapan yang menakutkan.
" Jennie.? " Ucap Sena setengah terkejut.
" Aku tidak menyangka kalau ternyata kau lebih busuk dari yang ku pikirkan, Dasar wanita murahan..!!!" teriak Jennie di warnai alunan musik yang berbunyi cukup keras.
Pria yang ada di sebelah Sena bangkit dan menjauhkan Sena dari hadapan Jennie, Setelah itu ia menyentuh dagu Jennie meskipun Jennie berusaha menangkisnya tapi pria itu semakin mendekatkan dirinya pada Jennie.
" Berani sekali kau melontarkan kalimat itu pada pacarku, Mau ku pukul hah.!!!!" Pria itu melayangkan tangan besarnya ke arah Jennie sehingga membuat gadis itu ketakutan dan hanya dapat menutup kedua matanya.
Beberapa detik berselang Jennie tak merasakan tamparan dari pria itu mendarat ke wajahnya hingga akhir nya ia membuka kedua mata, Jennie terkejut saat melihat seorang pria yang dengan berani menahan tangan besar pacar Sena sehingga tak jadi mengenai Jennie.
" Jangan pernah melukai seorang wanita kalau kau masih menganggap dirimu adalah seorang pria. " Ucap pria itu membuat Jennie yang menatap nya dengan tatapan terkejut.