Clara yang sudah tinggal di rumah mewah yang dia beli dari hasil uang tebusan yang diberikan oleh Elle, tampak gelisah. Dia tidur seorang diri di atas ranjang luas, hanya bertemankan guling. Pikiran Clara melayang, mengingat kebersamaaan dia dan Arley. Saat masih bersama pria itu, dia tidak merasa kesepian seperti sekarang. Penyesalan? Clara merasa itu memang yang dia rasakan sekarang, tetapi itu sudah terlambat. Dia tidak akan pernah lagi bisa memiliki Arley. “Clara, aku ingin kita punya anak. Aku yakin, kehidupan pernikahan kita akan lebih menyenangkan saat seorang bayi lahir dari rahimmu.” Ucap Arley kala itu. Clara tertawa. Dia meremehkan keinginan Arley. “Selama kamu masih jadi buruh peternakan, jangan harap aku mau mengandung anakmu. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja ma