22 - Check Up

1225 Kata

Alana terkejut. Dalam kurun waktu yang cukup singkat, Langit sudah mengirim kembali file proposal yang tadi Alana berikan. Tak lupa, Langit juga memberikan note di bagian bawahnya, untuk lebih dulu mendiskusikan pada orang lain sebelum menyerahkannya pada Arkan, untuk meminimalisir apabila Arkan akan kembali bersikap semaunya. Alana pergi ke ruang manajer proyek. Ia menyerahkan hasil print out itu dan meminta Beliau untuk segera mengeceknya. “Maaf ya, Pak, harus menyela. Soalnya proposal ini harus udah sampai meja Pak Arkan hari ini juga. Dan saya nggak tahu mau minta bantuan ke siapa lagi buat mengoreksinya. Karena saya pikir, Bapak yang harusnya mengerti tentang proposal semacam ini,” kata Alana. “Iya, tidak papa. Lagian saya juga nggak lagi banyak kerjaan,” balas Pal Hanif. Butuh wa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN