Phoebe *** Ketakutanku tidak terbukti. Paling tidak, belum. Setelah pertemuan di rumah sakit, mereka belum mencari atau menghubungiku. Hari itu aku terselamatkan oleh amarah dalam hatiku yang membuatku lari begitu saja. Ya, orang mungkin menilaiku kurang ajar karena pergi tanpa pamit. Tapi, aku bisa merasa lega, keputusan yang spontan itu membuatku aman sampai sekarang. Semoga saja untuk seterusnya kami tidak akan bertemu lagi. Aku juga sudah mulai mengajar di sekolah Mentari Raya. Tante Melissa menugaskanku untuk menjadi guru pendamping di kelas bayi. Beliau berkata, aku harus membiasakan diri dulu dan mengamati banyak hal. Di tahun ajaran depan, beliau baru akan menempatkan aku menjadi guru utama di salah satu kelas. Tentu saja aku tidak keberatan. Aku akan mengikuti semua prosedur