TIGA PULUH SATU

1442 Kata

Phoebe *** “Bi, kamu ikut bus yang paling depan ya.” Rudi yang sedang memeriksa data pada papan yang dibawanya berhenti tepat di hadapanku. Sebelumnya aku sedang berkoordinasi dengan Bu Shinta tentang acara sore nanti. “Kata Pak Bambang, bus paling depan akan berangkat dulu. Bus yang lain akan menunggu karyawan yang belum datang,” imbuh Rudi lagi. “Siap, Mas.” Aku mengalihkan pandangan pada Bu Shinta. “Ibu juga ikut di bus?” Bu Shinta menutup tutup case tabletnya lalu tersenyum. “Saya bawa mobil pribadi. Suami saya suka mabuk darat. Jadinya dia selalu setir sendiri kalau ada acara begini.” Aku mengangguk. Rupanya rumor bahwa suami Bu Shinta juga bekerja di perusahaan ini benar adanya. Pandanganku mengikuti langkah Bu Shinta yang melangkah menuju sebuah mobil sedan keluaran terbaru. Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN