Phoebe *** Aku tak menyangka Om Ryan dan Tante Melissa akan menyambutku begitu hangat. Ketika tiba di rumah mereka bersama Ana dan Cole, waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Kamar tamu telah disiapkan untukku. “Kamu istirahat dulu aja, Phoebe. Kalau butuh apa-apa, langsung minta sama Ana ya.” Tante Melissa mengusap lenganku dan tersenyum begitu tulus. Aku hanya bisa mengangguk dan berkali-kali membisikkan terima kasih. Setelah mereka keluar dan pintu kamar ditutup, aku berjalan perlahan ke kamar mandi. Rasanya bendungan dalam diriku sudah runtuh dan air mata ingin terus turun. Hanya ini cara agar mereka tidak perlu tahu aku menangis, lagi, sendirian. Aku menyalakan shower dan duduk di bawah pancuran air. Kupeluk lututku dan membenamkan wajah di sana, menangis hingga puas. Ent