Sunyi dan sepi. hanya ditemani suara jangkrik dan sahut-sahutan burung hantu. Langit pun masih gelap karena matahari belum saatnya untuk menampakan dirinya. Suara berisik yang datang dari benda pipih milik Dea, membuat Dea terbangun dari tidurnya. Ia menyibak selimut kesayangannya lalu turun dari tempat tidur kecil yang selalu menemaninya selama berada di rumah kecil namun hangat ini. Dea berjalan menuju pintu keluar rumahnya di bagian belakang. Kebiasaan ini selalu Dea lakukan. Yaitu menatap langit sambil memejamkan mata. Ia menghirup udara subuh yang menurut penelitian dokter, udara jam tiga pagi itu adalah obat. Setelah selesai dengan rutinitas pertamanya, Dea segera berjalan menuju meja makan dan mengambil segelas air untuk ia teguk sampai habis. Entahlah, kebiasaan ini mema