27 | Salah Siapa

1745 Kata

Semuanya masih terasa seperti mimpi. Mimpi dengan mata terbuka. Yang sisa dan masih terasa sampai sekarang hanyalah lemas dan tenggorokanku sakit sakibat kebanyakan teriak dan menangis mencoba menghentikan orang-orang yang bilang anakku tidak terselamatkan dan rahimku akan dibersihkan. Pada akhirnya aku kalah, mereka menyuruhku sabar dan merelakan Lily yang semestinya baru akan lahir tidak sampai 4 bulan lagi. Mereka semua bohong, aku yakin Lily masih meringkuk di perutku. Gerakan-gerakannya masih aku rasakan dan seringkali membuat aku kegelian. Mereka semua tidak tahu apa-apa karena akulah yang bisa merasakan keberadaan Lily di dalam tubuhku. "Minum sedikit ya, Nin?" Kak Vina menawari aku minuman yang lagi-lagi aku jawab dengan gelengan kepala. Aku sedang tidak mau bicara dengan siapa-

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN