"Yang, kerjaan lancar?" "Hmm, biasa aja." Sudah kutebak jawaban itu lah yang keluar, tetapi aku tetap bertanya, "aku kan nggak tahu biasa aja itu kayak gimana. Suka ada penumpang ngeselin gitu. Nggak?" Pandu pura-pura tidak dengar, padahal dia tahu aku menunggu jawabannya. "Yang, tadi aku lihat video ojol nedatengin rumah orang yang iseng sering cancel-cancel orderan. Kompak banget. Itu mereka ada komunitas atau grup chat sesama driver itu, ya?" "Iya, kali. Nggak tahu." "Masa? pas aku lihat WA-mu waktu itu, aku lihat ada grup chat di sana," aku mendesak terus. Pandu mengecakkan lidah, akhirnya dia melirikku. "Kamu mau ngomong apa sebenarnya?" Aku sepertinya tidak bisa membuat ini seperti obrolan alami, terpaksa aku bilang yang sebenarnya. "Pak Adi nanya aku, kenapa kamu nggak mau