Sepanjang perjalanan menuju tempat kerjanya, Antoni banyak mengawasi Rima yang menyetir mobil di depan, dia sedikit heran dengan tingkah istrinya itu. Apa mungkin sedang ngidam? Hah? Tetapi itu tidak mungkin, karena Rima tidak pernah dia tiduri sekalipun, jangankan tidur, duduk berdua dengan akrab saja hampir tidak pernah, kecuali ketika ada ibu atau ayahnya. Tetapi, jika sampai Rima hamil oleh kekasihnya, maka di sanalah, Antoni memilih untuk mundur seribu langkah. Dia akan angkat tangan jika Rima sampai seperti demikian, karena itu bukanlah urusannya, untuk apa dia terus hidup dengan orang yang jelas-jelas tidak akan pernah menjadi miliknya? Tetapi, entah kenapa Antoni masih mau bertahan hingga sekarang. "Kau kenapa, melihat ke arahku terus? Aneh ya?" Tanya Rima, memandangan pantulan