Menguntit

1008 Kata

"Istrimu tidak ikut bekerja denganmu, lagi?" kata Aisyah, saat dia dan Antoni pergi ke kafe di jam pulang kerja. Seperti kebanyakan hari-hari lainnya, mereka selalu pergi bersama sebelum pulang ke rumah masing-masing, entah itu ke tempat apapun yang sederhana. "Tidak. Sepertinya dia sudah menyerah dengan panasnya dapur dan bosannya menunggu orang bekerja. Dasar perempuan menyebalkan dia itu." "Tapi dia cantik. Sangat cantik." "Yah, tapi bukan milikku," Mereka terdiam setelah itu, dan Aisyah tersenyum lebih dulu. "Apa kau berniat menjadikan orang lain sebagai milikmu?" tanya Aisyah secara tiba-tiba. Antoni mengernyitkan dahi, mendengar pertanyaan itu. Dia sedikit bingung, karena menurutnya pertanyaan itu agak ambigu. Tetapi, Aisyah rupanya memang senggaja melontarkan pertanyaan membin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN