“Kau akan memecat Hellena?” tanya Nadira yang saat ini sedang berjalan-jalan bersama Rangga di sebuah taman kota dan agak jauh dari pasaraya. “Tentu saja! Dia pembunuh anakku!” Nadira tersipu mendengar Rangga menyebut kata ‘anakku’ yang ditujukan untuk Rio. Sebelumnya dia tak pernah jika hari seperti ini akan terjadi dalam hidupnya. “Emmm ... memang ... kau sudah punya cukup bukti untuk memenjarakannya?” tanya Nadira dengan agak canggung. Rangga menganggukkan kepala. “Sebenarnya, saat kau buru-buru pulang kemarin, aku sudah meminta pada pengacara untuk mengajukan kasus ini ke pihak yang berwajib! Lalu berdasarkan bukti tambahan yang kuat, maka mereka hari ini menangkap Hellena!” “Begitu? Aku kira akan sulit menangkapnya,” timpal Nadira. “Ya, mencari bukti yang menyudutkan Helle