“Hah, akhirnya aku beristirahat ...,” desah Rangga sambil merebahkan diri di atas sofa. Pria tersebut berbaring tanpa melepas jasnya. “Tidakkah kamarmu sendiri di rumah sana dengan kasur yang lebar lebih terasa nyaman? Kenapa kau harus kemari setiap malam?” protes Nadira yang keluar menuju ruang tengah, padahal dia sudah hampir mau tidur saat mendengar ada seseorang membuka pintu apartemennya. Rangga mendengar sindiran dari mantan istrinya tersebut, pria itu pun akhirnya duduk dan melirik ke arah Nadira, lalu langsung tersenyum. “Aku tidur di sini, karena kau pulang kemari! Bukan ke rumahku!” protes pria tersebut. Nadira langsung tersenyum kecil sambil memutar bola mata. “Kenapa pula aku harus selalu tidur di rumahmu? Kenapa pula kau dan aku harus bermalam di tempat yang sama!” “