“Lama-lama aku kesal sama sopir baru itu!” gerutu Rangga sambil memeluk Nadira. Tentu saja, pria tersebut tak mengindahkan perintah ‘tidur terpisah’ yang dikatakan oleh sopirnya. “Kenapa kesal? Pak Bram mengatakan sesuatu yang benar!” ujar Nadira pada mantan suaminya itu. “Ah ....” Rangga tak menimpali dan malah mengeratkan pelukannya pada Nadira. “Pokoknya aku mau memecat dia saja! Atau kita panggil lagi si Baim yang kemarin. Kalau anak muda itu tidak cerewet!” “Jangan! Kasihan, nanti dia tersinggung!” “Ah, masa bodoh! Siapa suruh dia menyinggung kita dulu! Padahal kita yang bayar dia!” “Pokoknya jangan diganti! Sudah, kan, Pak Bram cuma sementara! Nanti dia juga akan berhenti kalau Baim balik lagi!” timpal Nadira. Rangga tampak kesal dengan ucapan Nadira, tapi dia juga tak