DIA BUKAN ORANG YANG PANTAS

715 Kata

Pagi itu Gadis senang sekali karena Mayleen bertamu ke rumahnya untuk pertama kalinya. Dia langsung mengajaknya masuk untuk sarapan bersama. "Hai, Biru. Pagi, Bu ...." Mayleen menyapa Xabiru dan mencium tangan Karina dengan hormat. "Tumben pagi-pagi sekali, ayo sarapan sama-sama," jawab Karina dengan penuh senyuman. Xabiru yang sudah mengenal Mayleen hanya tersenyum karena kebetulan ia sedang memeriksa beberapa laporan. "Dis, aku bertemu dengan kakakmu," ujar Mayleen. Gadis yang sedang memakan rotinya sontak tersedak mendengar perkataan sahabatnya itu. "Kakakku? Maksudmu, Mahendra?" tanyanya. Mayleen mengangguk, wajahnya tampak berseri-seri.Hal ini membuat Gadis sedikit khawatir. Bukan karena ia tidak mau jika Mayleen dekat dengan keluarga ibu tirinya.Tetapi, Gadis tidak mau Mayl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN