Cahaya matahari masuk melalui celah jendela kamar Mutiara. Mutiara membuka kedua matanya perlahan. Saat ia bangun, ia sudah sangat jauh lebih baik. Mutiara lalu menoleh ke arah ranjang sebelahnya yang kosong. Elfan tidak ada di sampingnya. Mutiara lalu menoleh ke arah jam dinding yang masih menunjukkan pukul enam pagi. Mutiara menautkan kedua alis heran dan bertanya-tanya. "Tadi malam, apa aku sedang bermimpi? Aku benar-benar merasa kalau dia sudah datang," gumam Mutiara dalam hati. Mutiara kemudian bangun perlahan dan duduk. Ia masih berpikir dan berusaha kembali mengingat kejadian tadi malam. Mutiara benar-benar yakin kalau tadi malam Elfan memeluknya. Bahkan, masih terasa hangat pelukan Elfan untuknya. Membuat Mutiara merasa tersipu dan wajahnya memerah. "Jadi apa artinya tadi mal