Mutiara memandangi sungai yang diterangi lampu-lampu warna-warni di tepi jalan taman kota. Ia melamun di tepi sisi jembatan sambil memperhatikan sungai yang ada di taman kota itu. Mutiara amat resah dan hatinya sangat tidak tenang. "Foto ciuman itu sangat nyata. Ketika di Singapura, aku memang tidak tahu apa yang sudah dilakukan mereka berdua. Pak Elfan memang pernah menciumku, tapi dia juga mencium mantan kekasihnya. Jadi bagaimana sebenarnya perasaan pak Elfan padaku?" gumam Mutiara yang sedih berbicara dalam hati. "Aku sadar aku memang istri kontrak dari awal. Aku pikir, aku bisa menempati sedikit ruang di hati pak Elfan. Tapi sepertinya tidak. Aku benar-benar salah sudah berharap pada pak Elfan. Mungkin memang benar kata Mirna. Pak Elfan hanya tertarik saja padaku. Sampai kapan pun